WANHEARTNEWS.COM - Sebuah video yang berasal dari acara hajatan di desa menjadi viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan suasana sebuah dapur umum tempat warga desa sedang memasak untuk acara hajatan.
Video tersebut kemudian fokus pada beberapa buah panci besar berisi beras yang tengah diaron di atas tungku berbahan bakar kayu. Dalam caption disebutkan bahwa beras tersebut tak kunjung matang meski sudah dimasak selama 7 jam.
"Detik-detik kepanikan warga karena memasak nasi lebih dari 7 jam tidak bisa matang," tulis caption dalam video tersebut, seperti dikutip dari akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall, Kamis (4/5/2023).
Tampak api di tungku menyala besar, dengan lidah api berkobar menjilat bagian bawah panci. Asap pun sudah mengepul di atas panci. Secara logika, beras di dalam panci tersebut seharusnya sudah berubah menjadi nasi.
Namun yang terjadi tidak sesuai harapan. Dan warga pun banyak yang mengaitkan keganjilan itu dengan masalah klenik.
Sebagian warga menyebut penyebab nasi tak kunjung matang adalah karena tidak memakai sesajen saat hendak memasaknya.
Akhirnya, seorang pemuka agama yang disapa Pak Kyai Zainudin dipanggil ke tempat hajatan tersebut.
Benar saja, setelah pemuka agama tersebut datang, nasi pun matang sesuai harapan satu jam kemudian.
Usai diunggah, video ini pun menjadi viral di media sosial. Tak sedikit warganet yang berdebat mengenai kebenaran dari video ini. Sebagian meyakini bahwa ada penyebab ilmiah di balik nasi tak kunjung matang selama 7 jam.
Namun, banyak juga warganet yang membagikan pengalaman serupa di kolom komentar.
"Mungkin cara masaknya yang salah, ga mungkin sampai 7 jam ga mateng-mateng," kata warganet.
"Percaya gak percaya, tapi pas aku ke Cirebon, hal gini terjadi, nasi gak mateng-mateng, terus diadain sajen-sajen sama doa-doaan, normal lagi dong, ga lama nasinya jadi mateng," cerita warganet.
"Kalo di Jawa di kampungku biasanya orang yang mau punya hajat/acara yang besar kan masaknya di luar rumah, itu masih pake pawon. Nah pawonnya itu mendadak dibikin waktu acara dan memang harus dikasih "sesuatu" sih sama yang punya hajat/ orang yang dituakan di daerah sekitar," kata warganet berbagi pengalamannya.
"Percayalah, di desa-desa masih ada begituan. Kadang lauk baru dimasak udah basi," komentar warganet.
Sumber: suara