WANHEARTNEWS.COM - Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Menteng, Jakarta Pusat, ditembaki, pada Selasa (2/5/2023) pagi.
Pelaku penembakan kantor MUI adalah Mustopa, warga Desa Sukajaya, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
Mustopa adalah pria yang mengaku sebagai nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Di tahun 2016, Mustopa pernah babak belur dihajar petugas Satuan Polisi Pamong Praja.
Musababnya, Mustopa melempari kaca ruangan Ketua DPRD Lampung menggunakan botol air mineral. Akibat pelemparan itu, kaca ruangan Ketua DPRD Lampung pecah berantakan.
Petugas Satpol PP yang berjaga di Kantor DPRD Lampung segera menangkap Mustopa dan memukulinya hingga babak belur.
Mustopa lalu diamankan ke Kantor Polsek Telukbetung Selatan. Motif Mustopa melempari kaca ruangan Ketua DPRD Lampung karena kesal aspirasinya sebagai wakil Nabi Muhammad SAW tidak ditanggapi.
Breaking News
— Miss Tweet (@Heraloebss) May 2, 2023
Telah terjadi Penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia Pusat ( MUI ), Ada orang yang terluka akibat tembakan itu, Pelaku dikabarkan Tewas
🎥 Lensa Berita Jakarta pic.twitter.com/F3xiFDcOzk
Mustopa tidak mempermasalahkan aksi kekerasan terhadap dirinya. Bagi Mustopa itu adalah risiko sebagai wakil Nabi Muhammad SAW yang ingin mempersatukan umat manusia.
Wakil Sekjen MUI, Arif Fahrudin mengatakan, sebelum melakukan aksinya, pelaku pernah dua kali mengirimkan surat ancaman ke kantor MUI.
Pelaku yang belakangan terungkap berasal dari Lampung juga diketahui memiliki niat untuk menemui Ketua MUI.
Saat ini, polisi masih terus mendalami kasus ini. Sejumlah barang bukti diamankan dari pelaku, salah satunya senjata yang diduga digunakan untuk menembak
Mustopa mengaku sebagai pengganti Nabi Muhammad SAW di muka bumi setelah bertemu Rasulullah SAW dalam mimpi di tahun 1982.
Di mimpi itu, kata Mustopa, Nabi Muhammad SAW mengajarkannya mengaji. Dari situ, Mustopa yakin dirinya adalah pengganti Nabi Muhammad SAW.
Sumber: suara