WANHEARTNEWS.COM - Peyanderaan Kapten Pilot Susi Air Philip Max Marthens pada 7 Februari lalu hingga saat ini masih belum dibebaskan oleh TPNPB OPM.
Tak hanya menyandera Kapten Pilot, akan tetapi Egianus Kayoya yang mengaku bertanggung jawab atas penyanderaan tersbut juga membakar pesawat Susi Air.
Menangapi peristiwa itu, Susi Puddjiastuti ngamuk ke OPM Papua dan mengatakan jika dikasih senjata saya bom mereka semua.
“Babaskan pilot dan ganti pesawat saya,” tegas Susi.
Kemarahan dari Susi Pudjiastuti sebagai pemilik dari maspakai Susi Air tersebut diungkapkan oleh Bishop Joshua Tewuh dalam akun youtubenya.
Menurut Joshua, diirinya telah melakukan kontak dengan Susi dan berbicara tentang kondisi Pilot serta pesawatnya yang telah dibakar oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat yang merupakan tentara dari Organisasi Papua Merdeka.
Joshua mengungkapkan bahwa Susi Pudjiastuti sangat marah atas tindakan dari TPNPB dengan menyendera pilot serta membakar pesawatnya.
Masih dengan Joshua, Susi Air telah beroperasi selama 16 tahun di Papua dengan membantu masyarakat Papua untuk megantarkan logistik serta masyarakat Papua.
“Tapi kenapa Pilot disandera dan pesawat saya dibakar oleh TNPB OPM,” ungkap Susi pada Joshua.
“Lepaskan Pilot saya, ganti pesawat saya tanpa pamrih,” tegas Susi.
Dalam videonya, Joshua mengatakan bahwa Susi Pudjiastuti benar-benar kecewa dengan apa yang dilakukan oleh OPM melalui TPNPB.
Joshua juga menyinggung tentang kemungkinan perundingan dengan pihak OPM, akan tetapi Susi mengungkapkan bahwa tidak ada perundingan dengan OPM.
“Tidak ada perundingan dengan OPM, kalau TNI dan Polri kasih senjata, saya bom mereka semua, ya habiskan saja OPM itu kalau begitu kelakuannya,” uangkap Susi.
Susi juga mempertanyakan apa yang dikatakan mau berjuang untuk kemanusiaan untuk untuk kebebasan masyarakatnya dari penindasan itu bohong.
Susi juga sangat menyesali apa yang dilakukan OPM, karena merasa yang tidak ada urusan apa-apa dalam perjuangan OPM, malahan Susi mengakui jika dirinya membantu warga Papua dengan tulus.
“Selama belasan tahun, bahkan membantu kegiatan masyarakat Papua pergi, pulang bawa makanan, bawa obat-obatan, bawa pakaian serta mengangkut dari pedalaman orang-orang sakit yang hampir mati tidak punya uang untuk ke dokter, Rumah Sakit semuanya free,” tegas Susi.
“Tapi apa balasan mereka, pesawat saya dibakar, harga pesawat itu sangat mahal dan sangat merugikan saya. Pilot saya disandera sampai sekarang, kenapa OPM memperlakukan saya yang sudah membantu masyarakat Papua tanpa pandang bulu,” terangnya.
“Kenapa saya diperlakukan seperti ini jangan merugikan orang yang pernah membantu kamu,” tegas Susi.
Sumber: disway