WANHEARTNEWS.COM – Ketua Umum Jokowi Mania Nusantara (JoMan) sekaligus Ketua Umum Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer, menilai jika pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut kriteria pemimpin Indonesia pada masa depan harus merupakan sosok yang dekat dengan rakyat dan pemberani, itu mengarah kepada Prabowo Subianto.
Pernyataan Jokowi itu sebelumnya disampaikan dalam pidatonya di acara Musra Relawan Jokowi di Istora, Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023).
"Bahwa kriteria pemimpin Indinesia harus berani dan memiliki keberanian adalah Prabowo Subianto," kata pria yang akrab disapa Noel, Senin (15/5/2023).
Ia mengatakan, secara tegas bahwa Prabowo Subianto adalah seorang pemimpin yang berani menghadapi situasi apapun demi rakyat, bangsa dan negara.
"Bahkan, Prabowo Subianto adalah pribadi, politisi dan negarawan yang berani meninggalkan dan melupakan masa lalu dan menatap masa depan untuk bangsa dan rakyat," tuturnya.
"Prabowo adalah seorang ksatria dan prajurit yang tidak memiliki energi dan waktu untuk mengingat masa lalu. Prabowo hari ini adalah pemimpin yang berani menatap masa depan Indonesia secara strategis dan futuristik," sambungnya.
Ia mengklaim, dari calon presiden yang ada, hanya Prabowo yang mampu secara komprehensif sebagai pemimpin yang tidak diragukan keberaniannya. Dan hal itu, kata dia, menjadi tegak lurus dengan apa yang ada di dalam diri seorang Prabowo.
Menurutnya, rakyat Indonesia membutukan pemimpin yang berani seperi Prabowo untuk menghadapi dinamika persoalan di dalam negeri dan dunia internasional.
"Apa yang diungkapkan oleh Presiden Jokowi di Musra Relawan Jokowi, hampir semua dan dipastikan mengarah dan tertuju ke Prabowo," ujar dia.
"Saya sangat yakin, sekali lagi bahwa apa yang disampaikan dalam pidato Presiden Jokowi itu adalah sinyal kuat untuk Prabowo. Artinya, sudah jelas dan tegas arahnya. Dan harus saya katakan kerinduan rakyat Indonesia akan pemimpin masa depan itu jawabannya adalah Prabowo Subianto," sambungnya.
Pidato Jokowi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa kriteria pemimpin Indonesia pada masa depan harus merupakan sosok yang dekat dengan rakyat dan pemberani.
Menurut Jokowi, rakyat membutuhkan sosok pemimpin yang memahami hati rakyat hingga mau bekerja keras demi rakyat.
"Rakyat kita, rakyat Indonesia butuh pemimpin yang tepat, butuh pemimpin yang benar, yang dekat dengan rakyat, yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat, yang mau bekerja keras untuk rakyat. Itu yang dibutuhkan, dan pemberani, yang berani, pemberani demi rakyat," kata Presiden Jokowi di Jakarta pada Minggu (14/5/2023).
Pernyataan itu disampaikan Jokowi dalam acara Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia di Istora Senayan, Jakarta.
Ketua Panitia Musra Indonesia Panel Barus menyerahkan hasil Musra, yakni tiga nama calon presiden untuk Pemilu 2024 berasarkan hasil penyaringan dari sejumlah organisasi relawan.
"Rakyat butuh pemimpin yang paham, yang ngerti bagaimana memajukan negara ini, karena pemimpin itu harus paham dan tahu potensi serta kekuatan negara ini, kekuatan bangsa ini apa," lanjut Jokowi.
Terlebih, Indonesia merupakan negara besar dengan jumlah penduduk sekitar 280 juta orang.
"Dia (pemimpin Indonesia) harus ngerti, dia harus tahu dan pemimpin itu harus tahu dan paham bagaimana memajukan negara ini dari sisi mana, dan mampu memanfaatkan peluang yg ada, bukan hanya duduk di sana dan rutinitas, bukan hanya duduk di sana dan tanda tangan, bukan itu," jelas Jokowi.
Jokowi menyatakan bahwa pemimpin Indonesia harus tahu cara membangun strategi negara, ekonomi, politik karena indonesia berhadapan dan bersaing dengan negara-negara lain.
"Begitu kita keliru memilih pemimpin yang tepat untuk 13 tahun ke depan, hilanglah kesempatan untuk menjadi negara maju. Hati-hati mengenai ini, hati-hati. Sejarah di Amerika Latin tahun 1950-an, tahun 1960-an, tahun 1970-an, mereka sudah berada di posisi negara berkembang, sudah masuk ke middle income tetapi sudah 50-60 tahun (berlalu), mereka tetap menjadi negara berkembang. Karena apa? Tidak bisa memanfaatkan peluang yang ada saat itu dan mengejarnya lagi sudah tidak ada kesempatan lagi," jelas Presiden.
Presiden Jokowi pun mengingatkan agar pemimpin selanjutnya dapat memanfaatkan bonus demografi Indonesia dan status Indonesia yang saat ini sudah menjadi negara berkembang agar dapat menjadi negara maju.
Sumber: suara