WANHEARTNEWS.COM - Pengamat Politik, Fernando Emas mengingatkan bahwa koalisi yang sudah ada saat ini masih sangat mungkin untuk berubah. Menurutnya, koalisi masih belum pasti sebelum pendaftaran calon pasangan Capres dan Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Sebelum dilakukan pendaftaran calon pasangan capres dan cawapres ke KPU oleh partai politik atau gabungan partai politik, masih terbuka membangun koalisi dengan partai yang sudah membangun koalisi saat ini," katanya saat dihubungi Populis.id pada Kamis (04/05/2023).
Ia menilai bahwa keinginan Ketum PKB Muhaimin Iskandar yang ingin melebarkan sayap koalisi ke Partai Demokrat adalah hal biasa. Sebab, segala kemungkinan tentu masih sangat terbuka.
"Apalagi sampai saat ini siapa nama calon wakil presiden yang akan diusung oleh Koalisi Perubahan belum ditentukan," ucapnya.
Ia menilai bahwa mungkin saja keinginan Muhaimin Iskandar mengajak Demokrat bergabung dalam KIR karena AHY tidak akan diusung sebagai cawapres dari Koalisi Perubahan.
"Kalau memang AHY tidak diusung sebagai cawapres oleh Koalisi Perubahan, sangat berpeluang Partai Demokrat meninggalkan Koalisi Perubahan. Muhaimin Iskandar melihat hal tersebut sehingga memiliki keinginan mengajak Partai Demokrat bergabung dengan KIR," terangnya.
Saya, kata Fernando, melihat sampai sejauh ini Partai Demokrat masih sangat mungkin meninggalkan Koalisi Perubahan kalau Cawapres yang akan diusung tidak sesuai dengan harapan.
"Apalagi kalau hasil PK Partai Demokrat KLB Deli Serdang berpihak pada Moeldoko, maka akan sangat besar kemungkinan keberadaan Partai Demokrat di Koalisi Perubahan akan dilakukan evaluasi," pungkasnya.
Sumber: populis