Calon presiden (capres) usungan Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, mendapat ultimatum dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat. Ultimatum tersebut terkait calon wakil presiden (cawapres).
Ultimatum dibuat karena Anies tidak kunjung menentukan dan mengumumkan cawapres. Demokrat bahkan menyebut akan melakukan evaluasi jika cawapres tetap tidak diumumkan pada Juni ini.
Dalam satu kesempatan, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Jansen Sitindaon ditanya apakah akan menarik dukungan terhadap Anies jika ia tidak umumkan cawapres pada Juni ini?
"Enggak, tidak sejauh itu. Ini bukan soal menarik dukungan, kita ingin merumuskan jalan untuk menang, jadi lebih cepat capres dan cawapres diketahui publik, maka konsolidasi seluruh partai, tiga partai ini, plus relawan, gerakan masyarakat, bisa langsung dikonsolidasikan dalam napas sama," ujar Jansen, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Rabu (7/6/2023).
Saat ini, menurut Jansen, partai di Koalisi Perubahan yaitu NasDem, PKS, dan Demokrat, masih bekerja secara sendiri-sendiri.
"Jadi faktanya memang pada saat ini, posisi elektabilitas Anies nomor tiga. Ini bentuk sayang kami karena kami bagian dari pendiri Koalisi Perubahan ini," tambah Jansen.
Sebelumnya Jansen mengingatkan bahwa jangan menganggap evaluasi yang dilontarkan Demokrat sebagai ancaman. Justru evaluasi yang dimaksud adalah untuk mencari jalan agar bisa memenangkan Anies.
"Pertama, evaluasi ini jangan dimaknai ancaman ya. Namun kita ingin merumuskan jalan untuk menang," kata Jansen.
Jansen juga menegaskan bahwa Partai Demokrat konsisten untuk terus berada di Koalisi Perubahan. Keinginan adanya evaluasi justru bentuk rasa sayang Demokrat untuk Anies Baswedan agar menangi Pilpres 2024.
Sumber: kontenjatim
Foto: Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Jansen Sitindaon/Net