WANHEARTNEWS.COM - PDIP diketahui sempat merayu Partai Demokrat mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang, yakni menawarkan posisi calon wakil presiden atau cawapres Ganjar yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung, sikap PDIP menunjukkan kerakusan sebab mereka berupaya mengambil 'makanan' orang lain.
"Apakah PDIP udah keadaan darurat? Bukankah dipromosikan di situ bahwa Jokowi akhirnya masuk dalam tim sukses Ganjar, apalagi yang kurang di situ?" kata Rocky Gerung seperti dilihat dari kanal YouTube pribadinya, dikutip pada Senin (12/6/2023).
"Jadi sebetulnya ini ada kerakusan juga pada PDIP. Kerakusan yang dasarnya seolah tidak ada makanan lain, selain mengambil makanan orang lain," lanjutnya.
Rocky Gerung menganalisis bahwa tawaran PDIP kepada AHY dalam rangka mengambil Demokrat dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) agar mencabut dukungan mereka pada Anies Baswedan.
Megawati Soekarnoputri ini, tutur Rocky Gerung, tak menunjukkan etika politik.
"Jadi keliatannya PDIP ini selalu mau jadi hostile take over tuh. Ganjar diambil dari Jokowi, lalu AHY mau diambil dari Koalisi Perubahan. Itu juga satu pikiran yang tidak etis," ucap Rocky.
PDIP selaku partai yang sudah mengusung Ganjar, lanjut Rocky Gerung, seharusnya menghormati kubu AHY yang sudah bermitra dengan PKS dan Partai NasDem untuk mengusung Anies.
PDIP seharusnya tak usah bermanuver merebut-rebut AHY yang sudah ada pada posisi mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) untuk maju di Pilpres 2024.
"Kan hormati aja bahwa AHY itu ada di wilayah Anies, ngapain mesti direbut lagi?" tandasnya.
Sumber: suara