Kisah TKW Taiwan Bawa Pulang dan Rawat Anak Disabilitas yang Nyaris Disuntik Mati Ibu dan Kakaknya -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kisah TKW Taiwan Bawa Pulang dan Rawat Anak Disabilitas yang Nyaris Disuntik Mati Ibu dan Kakaknya

Sabtu, 03 Juni 2023 | Juni 03, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-05T00:41:15Z

WANHEARTNEWS.COM - Siti Aisah (37), tenaga kerja wanita atau TKW asal Indonesia rela merawat dan membawa pulang anak majikannya yang mengalami disabilitas dan down syndrome.

Alasannya, karena anak itu terlantar dan nyaris disuntik mati keluarganya karena kondisinya tersebut.

Siti mengungkapkan, anak itu bernama Siau Huang. Dia memiliki seorang ibu dan ayah serta satu orang kakak perempuan.

Ibunya tidak tinggal satu rumah saat Siti bekerja, akan tetapi bersama kakaknya bernama Long. Sedangkan ayah Huang sudah tua usia 72 tahun.

"Jadi memang tinggal di rumah itu ayah sama kakaknya itu. Ayahnya mah jarang di rumah karena berangkat pagi pulang sore, jadi sama saya juga jarang ketemu," katanya pada Sabtu (3/6/2023).

Dia menyebut, ayahnya kepada anaknya sangat baik dan perhatian. Karena kondisi sudah tua sehingga tidak bisa maksimal merawatnya.

Maka mencari pengasuh anak, dan bertemu dirinya bekerja di keluarga mereka.

"Kalau ibunya engga ngurus, apalagi beda rumah. Kalau kakaknya ya gitu perlakuannya kasar," beber dia.

Bahkan, kata Siti, ayahnya bercerita bahwa anaknya itu sempat ingin disuntik ibu dan kakaknya.

Karena kondisi yang cacat dan sakit itu tersebut.

Akan tetapi benar-benar dijaga dengan baik oleh ayahnya.

Maka, saat ia bekerja menjadi pengasuhnya, ayahnya sangat senang.

Karena anaknya ditangani dengan baik dan kondisinya juga jauh.

"Engga bisa diceritakan gimana perlakukan ibu dan kakaknya. Saya ada bukti-buktinya juga," ucapnya.

Kata Siti, kondisi itulah yang membuat dirinya rela merawat dan membawanya ke Indonesia. Karena khawatir jika ditinggal, akan terjadi sesuatu.

Apalagi, dia mendapatkan kepercayaan dan amanah ayahnya agar dapat menjaga dengan baik.

"Saya kan abis kontrak 6 tahun, saya mau pulang. Tapi ditahan engga boleh, karena dia (ayahnya) sudah cari beberapa pengasuh pengganti engga ada yang mau dan cocok," katanya.

Diputuskanlah, agar anaknya dibawa Siti ke Indonesia untuk dirawat pada tahun 2019.

Saat ke Indonesia juga, kakaknya ikut mengantar sampai ke rumah Siti.

Kakak Siti berada di Indonesia sekitar 1 minggu, sebelum akhirnya pulang kembali.

"Sampai 2 tahun ayahnya meninggal, dan sekarang sudah tidak ada kirim uang lagi. Juga komunikasi sama kakak dan ibunya setelah ayahnya meninggal," katanya.

Kisah Siti Aisah (37), eks tenaga kerja wanita atau TKW asal Karawang membawa pulang anak majikannya viral di media sosial.

Siti mengungkapkan kronologi lengkap dan alasan mengapa dirinya rela merawat anak majikannya dan dibawa ke Indonesia.

Ia menceritakan, awal mulanya ia bekerja di Taiwan sebagai pengasuh anak pada tahun 2013.

Siti bertugas mengasuh anak majikannya yang mengalami sakit dan menyandang disabilitas bernama Siau Huang.

Ketika itu, anak tersebut usianya 16 tahun. Saat dirawat Siti kondisi Siau jauh lebih baik. Sehingga saat Siti habis kontrak, orangtua anak itu khususnya ayahnya ingin Siti tetap bekerja dan memperpanjang kontraknya.

Akan tetapi, Siti tidak bisa karena ia memiliki tiga orang anak di Karawang.

"Saya bilang engga bisa perpanjang, sampai akhirnya dicari pengasuh lain. Ada sampai tujuh orang tapi tidak cocok dan tidak ada yang mau," beber dia.

Singkat cerita, kata Siti, sampai akhirnya ayahnya Siau Huang meminta agar ikut dengan Siti ke Indonesia dan merawat anaknya tersebut.

Siti juga menyetujinya karena tidak tega melihat kondisi anak itu dan khawatir bila ditinggal.

Apalagi selama ini perlakuan ibu dan kakaknya ini tidak menyukainya dan berlaku kasar. Karena kondisi Siau Huang yang mengalami cacat fisik dan sakit down syndrome.

"Maka saat dibawa ke Indonesia, kakaknya ikut antar sampai ke rumah. Tapi ayahnya engga karena kan kondisinya sudah tua dan sakit juga," beber dia.

Siti datang ke Indonesia sejak tahun 2019.

Dirinya sekarang tinggal di Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang

Selama dua tahun, pihak keluarga masih mengirim uang buat biaya pengobatan dan kebutuhan sehari-hari.

Akan tetapi, sejak ayah Huang meninggal. Sudah tidak pernah mengirimkan lagi uang buat kebutuhannya.

"Dua tahun terakhir sudah tidak kirim uang lagi, bahkan sudah tidak komunikasi lagi,"ucapnya.

Untungnya, kata Siti, saat kembali pulang dirinya membuka usaha berjualan warung kelontong dan sembako.

Dari sana, Siti masih bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari Huang.

Setiap bulan buat berobat dan sehari-hari butuh sekitar Rp 3 juta.

"Kita cukup-cukupi saja, walaupun bagaiamana ya saya juga kan punya anak tiga," ucanya.

Puncaknya ketika Huang mengalami sakit hingga dilarikan ke IGD rumah sakit.

Saat itu Siti memvideonya dan mengunggahnya ke akun Tiktok.

Niat awalnya, hanya untuk keluarganya tahu tentang kondisinya.

Tapi, tak menyangka bisa menjadi viral. Hingga menjadi perhatian seorang aktivis TKW Faisal Soh dan menjadi viral di Tiktok dan YouTube.

"Engga ada niat buat viral awalnya, engga menyangka juga. Videonya yang saya unggah aja kan cuman berapa detik aja, cuman banyak komen dan tag koh Faisal itu," beber dia.

Ia berharap, agar keluarga menghubungi Huang yang sekarang usianya sudah 26 tahun.

Dia tak mempermasalahkan kembali, keluarga tidak mengirim uang.

Dia hanya ingin perhatian dari keluarganya, khususnya ibu dan kakaknya kepada Huang.

"Coba kalian tengok anak ini, kasihan. Ya walaupun engga kirim engga apa-apa. Tapi coba tanya kabarnya bagiamana, sekarang ini tidak peduli gitu," paparnya. (MAZ)

Sumber: wartakota
×
Berita Terbaru Update
close