WANHEARTNEWS.COM - Politikus Partai Demokrat, Soeyoto, menyoroti omongan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan soal pertemuan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Dalam sebuah wawancara dengan Jurnalis senior Karni Ilyas, Luhut menyangkal semua isu yang dituduhkan kepadanya karena bertemu Surya Paloh.
Adapun isu yang dimaksud yaitu isu Luhut menyuruh Surya Paloh membatalkan dukungan untuk Anies, isu Luhut memberikan saran calon wakil presiden untuk Anies, dan sebagainya.
Luhut mengatakan pertemuan dengan Surya Paloh membicarakan soal hal-hal terkait negara dan perkembangan politik.
Ia hanya berpesan untuk tidak membawa Indonesia kembali ke masa Pilpres 2019 di mana kampanye politik menggunakan tema-tema agama.
“Kita berbicara mengenai hal-hal bernegara Indonesia hanya disebutkan bahwa sayang kasian negara ini kalau kita kembali seperti dulu lagi apa menggunakan kampanye-kampanye yang berbasis tema-tema agama kan itu juga nggak elok,” ujar Luhut dalam video yang diunggah Soeyoto.
“Itu saja sebenarnya. Jadi nggak ada. Ada orang bilang saya presiden nyuruh. Nggak ada itu. Memang ya Pak Surya pengen ketemu,” sambungnya.
Menanggapi hal tersebut, Soeyoto menyoroti hal yang terungkap terkait pertemuan Luhut dan Surya Paloh. Menurutnya, Luhut telah memperhalus bahasanya saat diwawancarai Karni Ilyas.
“Itulah yang terungkap ketika LBP diwawancarai @karniilyas. Tentu bahasa dalam wawancarai itu diperhalus,” ujar Soeyoto, dikutip Suara Liberte dari akun Twitter @soeyoto1 pada Sabtu (17/6/2023).
Meski obrolan antara Luhut dan Surya Paloh hanya bisa dibayangkan, namun pernyataan Luhut jelas menunjukkan bahwa penjegalan terhadap Anies bukan lah isapan jempol.
“Kita hanya bisa membayangkan bahasa sebenarnya waktu pertemuan di London dan setelahnya. Jadi mengganggu atau bahasa lugasnya menjegal Anies itu bukan isapan jempol,” ujar Soeyoto.
Sumber: suara