Pengamat politik Refly Harun mengungkapkan gosip kubu istana soal bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan saat menanggapi pencabutan izin penggunaan ruang publik.
Untuk diketahui, saat Anies Baswedan mengunjungi daerah beberapa waktu silam, pemerintah secara mendandak mencabut izin penggunaan ruang publik, sehingga Refly Harun merasa curiga.
"Kita harus melihat ini ya sebagai satu fenomena yang tentu bikin istana bergetar, kalau Anies itu biasa-biasa saja pastilah tidak ada pelarangan-larangan seperti ini," ungkapnya dikutip WE NewsWorthy dari YouTube Refly Harun, Selasa (6/6).
Kemudian ahli hukum tata negara itu mengungkapkan gosip kubu sitana seperti para analis, relawan, pembenci Anies yang berpikir cara untuk membuat bakal capres Koalisi Perubahan itu batal maju Pilpres 2024.
"Tapi masalahnya saya pikirkan istana makin hari makin bergosip soal Anies ini, analis-analis, relawan relawan, pembenci-pembenci Anies pergosip kira-kira gimana caranya untuk mematahkan kaki Anies ini," ujarnya.
Namun sebenarnya ada berbagai macam cara untuk memotong Anies yang tentu ada risikonya, seperti mengkriminalisasi mantan Gubernur DKI Jakarta itu dan membujuk NasDem kembali ke istana.
"Satu, jadikan Anies sebagai tersangka, pokoknya salah enggak salah jadikan saja tersangka kira-kira begitu, kan mudah, hanya nanti akan berhadapan dengan gelombang rakyat apakah rakyat akan terima atau enggak," ujar Refly.
"Kedua, bujuk NasDem balik ke pangkuan istana, kasih fasilitas sebaik-baiknya seenak-enaknya, termasuk juga data yang pernah diungkapkan oleh beberapa survei istana yang mengatakan bahwa NasDem terancam akan kehilangan pemilihnya," tandasnya.
Sumber: wartaekonomi
Foto: Pengamat politik Refly Harun/NEt