Saatnya Berjihad: Tidak Pilih Capres dan Partai Boneka Oligarki Taipan -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Saatnya Berjihad: Tidak Pilih Capres dan Partai Boneka Oligarki Taipan

Kamis, 29 Juni 2023 | Juni 29, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-29T09:05:06Z

Pengalaman tahun 2019 harus menjadi pelajaran dan sekali-kali tidak boleh terulang lagi. Kesalahan memilih pemimpin, yang ternyata seorang pendusta yang diduga berijazah palsu dan hanya seorang boneka oligarki taipan telah menjadikan Indonesia sangat terpuruk. Ternyata Jokowi hanya memperjuangkan kepentingan oligarki taipan dan China komunis, dan hampir sama sekali tidak mempedulikan rakyat sendiri. Di tangan Jokowi semua aspek kehidupan menjadi hancur dan berantakan.

Saatnya Indonesia dipimpin oleh seorang warga negara yang cinta dan tulus akan memperjuangkan rakyatnya sendiri dan berani melawan oligarki taipan. Hanya ada satu capres yang benar-benar akan mempertahankan kedaulatan negara, menjadikan negara yang maju dan berwibawa hingga disegani oleh dunia internasional, tegaknya hukum dan keadilan, kesetaraan semua warga negara dan pemeluk agama, dijunjung tingginya agama dan dimuliakannya para ulama, mengutamakan kesejahteraan rakyat, dan mengutamakan kesempatan kerja bagi tenaga kerja dalam negeri. Yang bisa melaksanakan semua program itu hanya Anies Baswedan Oleh karena itu, bagi rakyat yang berakal sehat menjadi kewajiban untuk memilih Anies Baswedan. Secara kaidah fikih haram hukumnya memilih pemimpin pembohong yang condong kepada kezaliman, apalagi bekerjasama dengan penjajah untuk menindas rakyatnya sendiri.

Baca juga:  Pejabat Negara sebagai Petugas Partai
Jika tahun 2024 rakyat salah pilih pemimpin, akibat yang bakal terjadi akan sangat fatal :

Pertama, Indonesia akan berada dalam penjajahan China komunis*

Baik teritorial, politik, ekonomi, hukum, ideologi, dan budaya.

Kedua, Banyak wilayah yang akan dikuasai China

Pulau-pulau akan makin dikuasai China, bukan reklamasi saja.

Ketiga, Kekayaan alam Indonesia akan habis dikeruk oleh Asing dan Aseng (China)

Semua kekayaan alam Indonesia akan dikuras habis baik tambang, hutan, pertanian, perikanan, dll.

Keempat, Hutang yang menggunung akan mengacak-acak APBN sehingga rakyat yang jadi korban

China akan menekan Indonesia untuk membayar hutangnya melalui APBN. Hanya pemimpin bodoh yang senang berhutang tapi membayarnya dengan mengorbankan rakyat.

Kelima, TKA China akan menggusur tenaga kerja lokal

TKA China yang datang secara besar-besaran dipastikan akan mengusur tenaga kerja lokal

Keenam, Rakyat Indonesia akan jadi jongos China

Singapura dulunya dikuasai orang Melayu. Setelah China menguasai negara, orang Melayu cuma jadi jongos China

Ketujuh, Dunia usaha akan dikuasai China

Baca juga:  Tatkala Bau Duren Lebih Menyengat daripada Opak Ketan KM 50 Cikampek
Saat ini pun dunia usaha sudah banyak dikuasai China. Ke depan (jika tidak ada perubahan) peluang usaha bagi pribumi sangat sulit.

Kedelapan, Ideologi komunis akan tumbuh subur lagi

Mereka saat ini sedang tiarap, bahkan sudah ada yang berani terang-terangan. Jika tidak dihentikan, ideologi komunis akan menguasai Indonesia.

Kesembilan, Agama Islam akan dipinggirkan bahkan bisa dihilangkan

Para pejabat yang “anti Islam” akan menghilangkan peran dan keberadaan Agama Islam.

Kesepuluh, Umat Islam menjadi bangsa yang tertindas seperti Uighur, China

Jika pemimpin ke depan adalah boneka oligarki taipan, nasib umat Islam bakal tragis seperti yang terjadi di Uighur atau negeri jajahan China yang lain sampai mau shalat Jumat pun dilarang, masjid-masjid dihancurkan, atribut-atribus keislaman dilarang.

Apakah kita mau jika 10 poin di atas benar-benar terjadi ? Berpikirlah secara jernih.

Jadi jihad tahun 2024 adalah pertaruhan hidup-mati, oleh karena itu memilih Anies dan partai-partai pengusungnya adalah sebuah keharusan, dan kita tenggelamkan capres boneka oligarki taipan dan partai-partai pengusungnya.

Kesempatan rakyat hanya sekarang.

Jadi hanya ada satu pilihan : Now or Never.

Bandung, 7 Dzulhijjah 1444

Oleh: Sholihin MS
(Pemerhati Sosial dan Politik)

Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
×
Berita Terbaru Update
close