WANHEARTNEWS.COM - Baru-baru ini, Rocky Gerung kembali memberikan pernyataan kontroversial yang menyebut bahwa lembaga survei penuh dengan tipu menipu, bahkan dapat memperburuk demokrasi di Indonesia.
Sebelumnya diketahui, Rocky Gerung sempat menyinggung salah satu lembaga survei di Indonesia yaitu Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menurutnya dibiayai oleh World Bank. Dia menyampaikan hal yang sama pada wawancara baru-baru ini bersama FNN.
Dalam video tersebut, ia menjelaskan secara rinci alasan menyebut rata-rata lembaga survei itu menipu.
Ia mencontohkan seperti LSI yang dulunya dibiayai oleh International Coorporation Agency di Jepang, dan beberapa lembaga lain juga tercatat telah dibiayai oleh dana dari luar negeri.
Rocky juga menjelaskan, dana asing tersebut awalnya memang untuk memperkuat demokrasi, namun para lembaga survei itu tidak bertanggung jawab atas dana tersebut asalnya dari mana. Ia juga menambahkan secara metodologi dan etika tidak diterapkan.
"Margin of error dikasih ke sini, dua bulan lagi dipindahin ke sini kan itu intinya kan, jadi berantakan sebenernya metodologinya dan etikanya itu juga nggak ada. Kan ini, ini calo semua ini lembaga survey ini," ungkapnya melalui kanal Youtube Rocky Gerung yang diunggah pada Jumat (9/6/2023).
Bahkan dengan lantang, ia mengatakan bahwa sebagian besar lembaga survei tidak ada yang benar-benar putih alias semuanya menipu.
"Jadi pukul rata itu 120 persen, itu tipu menipu" lanjutnya.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa lembaga-lembaga survei ini dapat membawa dampak buruk bagi demokrasi.
Sebab tidak adanya parameter lain dalam menetapkan hasil survey elektabilitas para calon presiden selain responden yang ditentukan oleh pihak lembaga survey itu sendiri.
Ia juga menyinggung terkait kurang terlibatnya publik salah satunya mahasiswa terkait menetapkan hasil survey elektabilitas tersebut.
"Jadi udah lah ini cawe-cawe lembaga survei ini memperburuk demokrasi," ucapnya.
Sumber: suara
Foto: Rocky Gerung/Net