WANHEARTNEWS.COM - Berbagai ajaran menyimpang di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat mulai terbongkar terang benderang. Kekinian diketahui para santri di pesantren terbesar di Asia Tenggara itu menganggap ketua umum PDI Perjuangan sekali Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri sebagai ratu Balqis. Ratu Balqis merupakan legenda yang sering muncul dalam kisah Nabi Sulaiman.
Tidak hanya itu, warga Al-Zaytun juga menganggap pemimpinnya Panji Gumilang sebagai seorang nabi baru yang diutus Tuhan setelah Nabi Muhammad SAW.
Doktrin sesat dan menyimpang jauh dari ajaran islam itu diungkap langsung oleh mantan pengurus Al-Zaytun Ken Setiawan dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
"Kami dulu didoktrin, ada namanya kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis. Ratu Balqis berkunjung ke kerajaan Nabi Sulaiman, melihat kerajaan Sulaiman megah, akhirnya Ratu Balqis menyerahkan kekuasaannya," kata Ken Setiawan dilansir Populis.id dari saluran YouTube Herri Pras Senin (26/6/2023).
"Tahun itu, kebetulan pas presidennya Megawati, perempuan persis, pas. Jadi Megawati itu Ratu Balqis, Panji Gumilang Nabi Sulaimannya," lanjutnya sembari tertawa.
Melalui doktrin tersebut, seolah Panji Gumilang berharap diberikan kekuasaan untuk mengatur Indonesia oleh Megawati, dan diganti dengan Negara Islam. Akan tetapi faktanya hingga Megawati lengser, hal tersebut tak terjadi.
"Doktrin ke bawah seperti itu," ujarnya.
Sebagai informasi, Pesantren Al-Zaytun dan Panji Gumilang tengah menjadi perhatian publik lantaran berbagai ajaran dan doktrin nyeleneh. Panji Gumilang bahkan dengan beraninya mengubah tata cara shalat, dia menggabungkan jamaah pria dan wanita dalam satu shaf yang sama.
Tidak hanya itu, dia juga mengubah arah shalat yang seharusnya menghadap kiblat menjadi ke arah Timur.Selain itu Panji juga mengubah dua kalimat syahadat demi kepentingan dirinya.
Saat ini laki-laki paruh baya itu telah dilaporkan ke polisi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang sudah menyatakan dengan tegas, bahwa semua ajaran Panji adalah ajaran sesat.
Sumber: populis