WANHEARTNEWS.COM - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) tengah menjadi sorotan publik di tengah sikap dukungannya terhadap bakal capres Prabowo Subianto pada pemilu 2024 nanti.
Sontak, publik pun mempertanyakan sikap Jokowi tersebut. Harusnya, sebagai bagian dari kader partai PDIP dirinya mendukung Ganjar Pranowo yang resmi diusung oleh PDIP sebagai Bacapres 2024.
Lantas pertanyaannya, ada apa dengan sikap Jokowi terhadap PDIP dan Ganjar Pranowo?
Pengamat Politik Bawono Kumoro menilai, sikap bersebrangan Jokowi tersebut lantaran dirinya sakit hati dengan PDIP yang tidak mendukung kebijakan pemerintah.
Salah satunya, akibat manuver sejumlah elite dari PDI Perjuangan termasuk Ganjar Pranowo dalam menolak kehadiran Timnas Israel di Indonesia pada ajang Piala Dunia U-20.
Dengan kerasnya perlawanan dari pihak oposisi dan dari internal partai PDIP, pada akhirnya Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Sikap yang dilakukan PDIP juga dianggap mencoreng citra baik Presiden Jokowi di mata dunia internasional.
"Ibarat menusuk Presiden dari belakang. Sikap dari PDIP dan juga penolakan dua gubernur terhadap kehadiran Israel hingga kemudian berujung pada pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 oleh FIFA," kata Bawono.
"Bukannya mendukung kebijakan pemerintah pusat dalam sukseskan perhelatan bergengsi itu justru dua gubernur (Ganjar dan Wayan Koster) itu justru malah bertentangan," sambungnya.
Menurut Bawono, sikap dukungan Jokowi ini akan membawa berkah tersendiri bagi Prabowo yang berujung naiknya elektabilitas menjelang Pilpres 2024.
Terbukti elektabilitas Prabowo belakangan ini meroket. Pada bulan Mei ini elektabilitas Prabowo Subianto mencapai 35,8 persen.
Apabila dibandingkan survei periode bulan April lalu juga temuan Populi Center elektabilitas dari Prabowo Subianto 30,8 persen.
"Salah satu pendongkrak elektabilitas Prabowo Subianto karena adanya campur tangan Presiden Jokowi," ujarnya.
Namun, Bawono enggan menyebut langkah politik tersebut dengan istilah cawe-cawe.
"Bila Presiden sekadar menunjukkan kecenderungan kepada salah satu bakal capres, tidak bisa dikatakan cawe-cawe," ucapnya.
Sikap Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo angkat bicara perihal relawan Gibran-Jokowi yang mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam pencalonan presiden 2024.
"Boleh (relawan Gibran-Jokowi mendukung Prabowo)," kata Ganjar saat mendampingi Menhub Budi Karya Sumadi berkunjung ke Purworejo, dikutip, Senin 22 Mei 2023.
Tanggapan itu disampaikan Ganjar ketika dirinya akan masuk ke dalam mobil untuk melanjutkan perjalanannya.
Kabar pecahnya relawan pendukung Gibran-Jokowi terlihat ketika Prabowo berkunjung ke Solo, Jumat 19 Mei 2023.
Dalam kunjungan itu, Prabowo bertemu dengan sejumlah relawan yang mengatasnamakan relawan Gibran-Jokowi di sebuah tempat makan di Solo.
Bahkan dalam pertemuan tersebut, Prabowo mendapat sebuah kaus berwarna putih dengan gambar sosok bayangan Gibran dengan tulisan Bolone Mase.
Juru bicara relawan Jokowi dalam pertemuan itu, Kuat Hermawan Santoso, mengapresiasi sikap dan komitmen Prabowo pro Jokowi yang tidak pernah berubah sampai detik ini.
"Kita mengerucutkan suara menjadi satu nama (yaitu) Prabowo," kata Kuat.
"Pertimbangannya karena komitmen Prabowo kepada rakyat Indonesia itu luar biasa dan meneruskan gagasan-gagasan pak Jokowi ke depannya, meneruskan program-program yang hari ini sedang dan sudah dirintis," sambungnya.
Dua Kaki
Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah yakin Presiden Joko Widodo tidak akan bermain dua kaki dalam Pilpres 2024.
Pernyataan Said sekaligus menanggapi sikap putra-putra Jokowi yang memberikan sinyal mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
"Saya orang yang hakul yakin, bahwa presiden itu tidak pernah memainkan dua kaki," kata Said di DPR.
Menurut Said, terlalu mahal harga yang harus terbayarkan bila Presiden Jokowi bermain dua kaki. Untuk itu, ia yakin Jokowi tidak mendukung dua calon presiden.
"Apalagi Jokowi turut hadir ketika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendeklarasikan Ganjar," ujarnya. [DW]