WANHEARTNEWS.COM - Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Denny Indrayana kembali melontarkan pernyataan terkait tuntutannya meminta Presiden Jokowi dimakzulkan.
Kali ini, Denny membandingkan kasus Jokowi dengan mantan Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon.
Dalam suratnya kepada Pimpinan DPR RI, Denny Indrayana menilai Jokowi sudah sepatutnya dimakzulkan karena cawe-cawe dalam urusan Pilpres 2024.
"Presiden Joko Widodo sudah layak menjalani proses pemeriksaan impeachment (pemakzulan) karena sikap tidak netralnya alias cawe-cawe dalam Pilpres 2024," demikian kata Denny dalam suratnya (8/6/2023).
Lebih lanjut, Denny membandingkan Jokowi dengan Richard Nixon yang dulu mundur dari posisinya sebagai Presiden Amerika Serkat karena skandal Watergate.
"Presiden Richard Nixon terpaksa mundur karena takut dimakzulkan akibat skandal Watergate. Yaitu, ketika kantor Partai Demokrat Amerika dibobol untuk memasang alat sadap," lanjut Denny.
Menurut pengacara ini, yang dilakukan Presiden Jokowi lebih berbahaya daripada Richard Nixon lantaran melakukan pelanggaran konstitusi.
Pelanggaran konstitusi yang dilakukan Presiden Jokowi jauh lebih berbahaya, sehingga lebih layak dimakzulkan.
Adapun alasan yang Denny sampaikan atas permintaannya ialah adanya indikasi penjegalan Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Kemudian, soal sikap Jokowi yang seakan diam saja ketika KSP Moeldoko mencoba mendongkel Partai Demokrat.
Terakhir, Denny juga menilai Jokowi telah memanfaatkan kekuasaannya dan sistem hukum untuk menekan pimpinan parpol dalam menentukan arah koalisi di Pemilu 2024.
Sumber: suara