Pemilu 2024 terancam penuh kecurangan jika Jokowi tetap ingin cawe-cawe.
Dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun, bukan saja negara ini menjadi porak poranda, tetapi hampir seluruh pejabat negara dari eselon tertinggi sampai eselon terendah moralnya menjadi rusak, tanpa mempedulikan lagi kebenaran, kejujuran, keadilan, akhlak, moral, dan etika. Revolusi mental yang digaungkan Jokowi di awal-awal cuma omong kosong, slogan kosong, dan menghasilkan para pejabat korup.
Semua ini akibat dilegalkannya Pemilu 2019 yang penuh kecurangan, penipuan, kepalsuan dan pembantaian. Di Pemilu 2024 Jokowi sudah menyiapkan berbagai kecurangan pemilu dengan berbagai modus.
Jokowi bukan saja ahli dalam soal berdusta dan tipu-tipu, tetapi menjadi manusia penghancur tatanan kemapanan, keharmonisan, keselarasan, ketertiban, kedamaian, dan kerukunan berbangsa dan bernegara.
Indonesia sebuah negara besar yang memiliki beragam kemampuan dan kecakapan, di tangan Jokowi menjadi negara yang kerdil, tidak punya wibawa di dunia internasional, dan bangsa yang kuper dan tidak percaya diri akibat terus dicekoki kebodohan dan ketergantungan kepada bangsa lain.
Di tangan Jokowi kekayaan alam habis dikeruk bangsa Asing tanpa memberi manfaat bagi rakyat Indonesia.
Di tangan Jokowi DPR/MPR menjadi mandul tidak bisa menjalankan fungsinya dengan benar sehingga banyak produk DPR yang justru menjerat dan menyengsarakan rakyat sendiri, sebaliknya para oligarki taipan dan China komunis diperlakukan sangat istimewa.
Di tangan Jokowi konstitusi dan Undang-undang dipermainkan : diubah, ditambah, dikurangi sesuai pesanan para cukong oligarki taipan.
Jokowi telah merusak tatanan demokrasi yang semestinya tinggal merawat saja.
Jika Jokowi dibiarkan ikut berkecimpung di dalam dunia politik, Indonesia akan berubah menjadi negara diktator yang menghalalkan segala cara. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan negara dan bangsa Indonesia, Jokowi harus di-black list tidak ikut cawe-cawe di Pemilu 2024. MPR harus bertindak tegas dan cepat untuk memakzulkan Jomowi, karena telah berkali-kali melanggar konstitusi, sebelum akhirnya Indonesia bemar-benar hancur di tangan penjajah China dan oligarki para taipan melalui rezim Jokowi.
Bandung, 6 Dzulhijjah 1445
Oleh: Sholihin MS
Pemerhati Sosial dan Politik
Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.