Pegiat media sosial Rinny Budoyo mengungkapkan dua alasan Komisaris Utama (Komut) Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak boleh dijadikan Direktur Utama (Dirut).
Hal ini berdasarkan penilaian anggota Komisi VII DPR F-PKS Mulyanto, menurutnya Ahok mempunyai catatan berat bagi muslim, yaitu pernah menjadi terpidana kasus pelecehan Al-quran, ditambah kinerjanya sebagai Komut Pertamina biasa saja.
"Kader PKS itu sudah menunjukkan penolakannya terhadap Ahok, menurut Mulyanto sebagai terpidana kasus pelecehan Alquran, Ahok mempunyai catatan berat bagi kaum muslimin," ucap Rinny.
"Selain itu dia juga menilai kinerja Ahok selama ini biasa-biasa saja selama menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina nggak ada terobosan yang mencolok," sambungnya.
Berdasarkan pernyataan Mulyanto, Komut Pertamina seharusnya mengawasi jalannya perusahaan dengan berbagai permasalahan, namun selama Ahok menjabat, banyak kilang terbakar.
"Padahal komisaris utama bertugas mengawasi perusahaan dan juga sebagai Ketua Komite Risiko, tapi faktanya menurut dia banyak kilang yang terbakar," ucapnya dikutip WE NewsWorthy dari YouTube 2045 TV, Senin (31/7).
Kemudian Rinny mulai mengungkapkan perbandingan yang disampaikan Mulyanto tentang Ahok dan Nicke Widyawati. Sebagai Dirut, Nicke tampak cerdas, profesional , serta berpengalaman, berbeda dengan Ahok yang tidak banyak bekerja namun malah membuat pernyataan kontroversial.
"Menurut Mulyanto sosok direktur utama yang dibutuhkan Pertamina adalah seperti Dirut yang sekarang Nicke Widyawati, dia smart, profesional dan berpengalaman, Mulyanto pun menilai bahwa Ahok bukannya banyak kerja, tapi malah banyak bikin pernyataan yang kontroversial, dan ini sama sekali nggak baik buat bisnis apapun," tandasnya.
Sumber: wartaekonomi
Foto: Komisaris Utama (Komut) Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok/Net