Kritik pedas dilontarkan Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah, kepada bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan.
Menurut Fahri, Anies selama ini bukan mengumbar politik gagasan tapi lebih kepada menggalang anasir pertengkaran di publik, lantaran mengedepankan politik perasaan.
"Penggalangan anasir-anasir itu, membuat pertengkaran semakin meruncing secara tidak rasional. Sebab, setiap pertengkaran tidak rasional itu, biasanya gagasan tidak dianggap penting. Tapi perasaan yang dianggap lebih penting," kata Fahri Hamzah dalam keterangannya, Senin (24/7).
Menurut Fahri, jika masih ada bacapres yang masih mengandalkan politik perasaan, maka masyarakat tidak akan pernah mendapatkan pemimpin yang baik.
"Ini waktunya move on, kita rekonsiliasi dan kita bangun kekuatan tengah. Membangun kekuatan tengah itu, punya mimpi baru untuk Indonesia. Yakni menjadikan Indonesia sebagai superpower baru dunia," katanya.
Dengan rekonsiliasi dan politik jalan tengah ini, lanjut Fahri, maka Indonesia bisa jadi negara kuat di masa yang akan datang. Semuanya bersatu membangun Indonesia.
"Kami setuju dengan gagasannya. Apabila gagasan itu diteruskan, Partai Gelora siap menyuarakan bahwa Indonesia masih memerlukan negosiasi, karena krisis belum selesai. Kalau enggak bersatu berbahaya sekali, apalagi dijadikan dasar untuk bertengkar,” tutupnya.
Sumber: rmol
Foto: Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah/Ist
