Indonesia Corruption Watch meyakini menjelang tahun politik Komisi Pemberantasan Korupsi tidak akan menangkap buronan Harun Masiku. Sebab, bila Harun ditangkap akan ada elite politik yang ikut terseret.
“ICW meyakini dalam tahun politik seperti saat ini KPK tak akan mau menaruh perhatian serius untuk mencari keberadaan Harun,” kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana, lewat pesan teks, Sabtul 8 Juli 2023.
Harun Masiku merupakan calon anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Pemilu 2019 yang menjadi tersangka pemberi suap kepada Komisioner Komisi Pemilihan Umum Wahyu Setiawan.
Suap tersebut dilakukan dalam rangka pengurusan Pergantian Antar Waktu pada 2020. KPK menggelar operasi tangkap tangan terhadap 8 orang saat itu. Dari delapan orang tersebut, 4 diantaranya ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah Wahyu Setiawan, eks Anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina, kader PDIP Saeful Bahri, dan Harun. Namun, saat itu Harun lolos dari penangkapan.
Harun Masiku lepas dari OTT KPK
Saat itu, tim penindakan KPK yang tengah memburu Harun di kawasan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan justru dihalangi oleh polisi. Akibatnya, Harun berhasil kabur. Hampir tiga tahun setelah peristiwa itu, KPK tidak berhasil menangkap Harun Masiku.
Eks penyidik KPK, Novel Baswedan, belakangan menyatakan bahwa dalam peristiwa itu Firli Bahuri sebagai pimpinan lembaga anti rasuah justru tak berbuat apa-apa.
"Saat tim KPK melakukan OTT terhadap kasus tersebut, tim KPK diintimidasi oleh oknum tertentu, dan Firli dkk diam saja,” ujar Novel beberapa waktu lalu.
KPK lacak keberadaan Harun di negara tetangga, tapi....
Pelaksana tugas Deputi Penindakan KPK Asep Guntur Rahayu baru-baru ini mengatakan timnya mendapatkan informasi bahwa Harun berada di negara tetangga. Dia mengatakan tim KPK sempat mengecek informasi itu dengan mencari Harun di dua masjid, gereja dan apartemen. Namun, pencarian itu tidak membuahkan hasil.
Kurnia berpendapat apa yang disampaikan oleh Asep hanyalah dalih untuk membuat seolah KPK bekerja menangkap Harun Masiku. Meniurut ICW, hal itu hanya sebuah gimik.
“Beragam dalih yang diungkapkan KPK baru-baru ini, ICW yakini hanya sekedar gimik semata,” ujar dia.
Kurnia berpendapat kejanggalan penanganan perkara ini sudah terlihat sejak awal kasus. Pimpinan, kata dia, terkesan justru melindungi Harun Masiku. Maka itu, dia meyakini bahwa KPK tidak akan menaruh perhatian serius pencarian Harun hingga Pemilu 2024 rampung.
“Seperti diketahui, KPK era Firli Bahuri merupakan KPK yang paling takut berhadapan dengan politisi. Sehingga, perkara semacam Harun ini sudah pasti akan sulit diungkap. KPK bukan tidak mampu menemukan keberadaan Harun, melainkan memang tidak mau,” kata dia.
Sumber: tempo
Foto: