Grup kucang-kucang saat tampil dalam sebuah hajatan (Foto: Dok. Istimewa) |
BONE- Jajaran Kepolisian Sektor Bengo bersama dengan tokoh masyarakat dan agama di Dusun Amanrang, Desa Samaenre, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone bersepakat menghentikan pertunjukan grup kucang-kucang, Minggu (30/07/23).
Info yang diperoleh dari lokasi pertunjukan, polisi turun tangan setelah menerima adanya protes dan aduan masyarakat.
Kapolsek Bengo, Iptu Awaluddin S.Sos menerjunkan anggotanya ke lokasi untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan.
Setelah berkoordinasi dengan semua unsur termasuk pemilik hajatan, akhirnya hiburan tersebut dihentikan.
"Setelah berkoordinasi, ternyata pemilik hajatan juga mengaku tidak mengundang grup ini (kucang-kucang). Atas perintah bapak kapolsek kami turun koordinasi dan sepakat menghentikan kegiatan," ungkap Kanit Reskrim Polsek Bengo, Ipda Andi Tawakkal.
Ia melanjutkan, pemilih hajatan dan pengusaha orgen tunggal membantah bahwa mereka mengundang grup kucang-kucang.
Menurutnya, ada salah seorang warga yang secara diam-diam mengundang tanpa ada koordinasi dengan pemilik hajatan.
"Menurut informasi awal, ada pihak atau salah seorang warga yang mengundang tanpa sepengetahuan pemilik hajatan," imbuhnya.
Salah seorang warga, Abdul Muhaimin mengecam adanya penampilan grup kucang-kucang. Menurutnya, perilaku waria sangat berpengaruh dalam perkembangan perilaku remaja.
"Perilaku waria yang sangat perpengaruh dalam perkembangan perilaku yaitu perilaku homosek, cara berdandan dan cara berpakaian kaum waria," ungkapnya tegas.
Ia melanjutkan, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi remaja terpengaruh dengan waria yaitu kurang perhatian orang tua, karena keadaan ekonomi keluarga, terlalu sering berkumpul dengan waria, latar belakang pendidikan ilmu pengetahuan tentang agama yang kurang, pengaruh lingkungan sekitar
"Orang tua harus lebih memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan putranya jangan sampai anak terjerumus ke dalam kehidupan waria," tuturnya.
Dirinya mengharapkan adanya bantuaan masyarakat dalam upaya untuk mengurangi jumlah kaum waria di Kecamatan dengan cara berkerja sama memberantas remaja tertular penyakit kaum waria dan kepada pemerintah setempat.
Grup kucang-kucang di Bone sudah banyak dikeluhkan masyarakat. Bahkan beberapa waktu lalu, grup pria gemulai ini sempat menghebohkan usai tampil dalam sebuah acara yang masuk dalam rangkaian perayaan Hari Jadi Bone.