WANHEARTNEWS.COM - Dewi Perssik masih menjadi perbincangan hangat publik setelah berseteru dengan Ketua RT bernama Malkan gegara sapi kurban. Artis yang akrab disapa Depe itu pun baru-baru ini menuding jika Ketua RT di lingkungan tempat tinggalnya itu bersikap arogan.
Pernyataan itu disampaikan Depe saat menjawab pertanyaan netizen yang menyarankan sang artis untuk meminta maaf. Depe justru koar-koar dengan menyebut jika Ketu RT di kawasan Lebak Bulus yang kini menjadi seterunya adalah pria arogan.
"Minta maaf aja mbak," tulis seorang netizen dalam video TikTok Dewi Perssik yang diunggah ulang akun @lambegosiip, Minggu kemarin.
"Masalah minta maaf itu gampang, cuma sikap Pak RT-nya ini menurut saya arogan," kata Dewi Perssik membalas komentar seorang netizen.
Dewi Perssik pun menyalahkan sikap Ketua RT Malkan itu lantaran dianggap keterlaluan karena menolak sapi kurbanny
"Karena sapi itu kan keperluan berkurban untuk masyarakat, bukan buat pribadi. Kecuali barang pribadi saya titipin di masyarakat, itu baru tidak boleh," ujar Dewi Perssik.
"Nggak ada salahnya kan kalau kita tolong menolong, di mana sapi itu untuk sesama, jadi jangan egois," sambungnya.
Selain itu, Depe turut menuding jika Ketua RT Malkan telah memprovokasi warga di tempat tinggalnya.
"Ditambah Pak RT responsnya malah memprovokasi warganya, diduga seperti itu. Menurut saya itu tidak patut dilakukan oleh seorang RT. Sangat disayangkan sekali," katanya.
"Harusnya RT tuh sebagai penengah, ini malah sebaliknya. Malah RT-nya nggak terima dan merasa terhina cuma karena dititipkan sapi untuk kemaslahatan masyarakat," imbuh Depe.
Pernyataan Depe pun menuai atensi netizen hingga dibanjiri beragam komentar. Namun, kebanyakan netizen justru membela Pak RT ketimbang Dewi Perssik.
"Yang arogan elo, pakai nunjuk-nunjuk lagi," cibir netizen.
"Ngomongnya sok bijak, tapi praktiknya yang arogan siapa," timpal yang lain.
"Kaca di mana kaca," sindir netizen lainnya.
"Dia yang arogan, dia yang egois, selalu ngerasa dirinya arogan," tambah yang lainnya lagi.
Sumber: suara
