Kecaman keras terhadap aksi pembakaran Al Quran yang dilakukan seorang pria asal Irak, Salwan Momika, di Swedia akhirnya dikeluarkan Uni Eropa pada Sabtu (1/7).
Dalam sebuah pernyataan, Uni Eropa menegaskan penolakan mereka terhadap aksi Momika. Uni Eropa menyebut aksi tersebut sebagai tindakan tidak sopan yang jelas-jelas memprovokasi umat beragama.
"Tindakan ini sama sekali tidak mencerminkan sikap Uni Eropa. (Aksi Momika) adalah manifestasi rasisme, xenofobia, dan intoleransi yang tidak memiliki tempat di Eropa," tegas organisasi kawasan tersebut, seperti dimuat Arab News, Sabtu (1/7).
Uni Eropa juga prihatin, karena aksi pembakaran Al Quran dilakukan bersamaan dengan Hari Iduladha yang dirayakan oleh seluruh umat Muslim di dunia.
Untuk itu, Uni Eropa mendorong agar seluruh pihak dapat saling memahami dan menghormati keyakinan dan kebebasan beragama untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.
“Uni Eropa terus membela kebebasan beragama atau berkeyakinan dan kebebasan berekspresi, di luar negeri dan di dalam negeri," tambah pernyataan Uni Eropa.
Pernyataan Uni Eropa dikeluarkan setelah ribuan pengunjuk rasa Irak berkumpul di depan kedutaan Swedia di Baghdad pada Jumat (30/6). Mereka menuntut pemutusan hubungan diplomatik dengan Stockholm, karena terus mengizinkan aksi Islamophobia di negara tersebut.
Tepat pada Hari Raya Iduladha, Rabu (28/6), Momika melakukan tindakan penghinaan terhadap kitab suci umat Muslim di depan masjid utama Stockholm.
Tindakan tersebut telah mendapat izin kepolisian setempat dengan dalih kebebasan berekspresi. Tetapi Momika tetap didakwa atas hasutan terhadap kelompok etnis.
Tindakan Momika telah menuai kecaman luas dari dunia Muslim dan Arab. Organisasi Kerjasama Islam (OKI) juga mengadakan pertemuan darurat untuk membahas konsekuensi pembakaran salinan Al Quran oleh Momika.
Sumber: rmol
Foto: Tak hanya umat Muslim, aksi Salwan Momika dengan membakar Al Quran ikut dikecam Uni Eropa/Net