Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto menyoroti awak media yang tidak diberi izin masuk Jakarta International Stadium (JIS) saat hendak melakukan peliputan terkait FIFA yang mulai pemeriksaan sejumlah stadion untuk Piala Dunia U-17 pada Sabtu (29/7).
Hal tersebut ditanggapi Gigin Praginanto melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Gigin Praginanto menduga bahwa utusan dari FIFA yang datang ke JIS itu hanyalah seseorang yang profesi sebagai tukang rumput tapi raut wajahnya seperti orang Eropa.
"Jangan-jangan mereka bukan utusan FIFA tapi cuma tukang rumput biasa berwajah Eropa," ujar Gigin dikutip Suara Liberte dari akun Twitter pribadi miliknya @giginpraginanto, Senin (31/7).
Terkait cuitan dari Gigin Praginanto itu, warganet pun turut memberikan reaksinya. Salah satunya yakni dari warganet akun @Winihar***. Warganet itu menyebutkan hal yang memantik permasalahan.
"Assesment sarana publik kenapa harus tertutup? Hal macam gini selalu menimbulkan masalah, karena salah satu prinsip assesment sarana publik itu hrs terbuka dan obyektif. Apa hobbynya emang bikin gaduh?," ujarnya.
Selain itu, warganet lainnya dengan nama akun @MrnSam8*** mempertanyakan perihal keputusan FIFA.
"JIS punya negara (rakyat) yang kelola PSSI.PSSI menginduk FIFA. Kalau FIFA berkehendak apa bisa melawan?," tandasnya.
Sebelumya, Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha mengatakan terdapat tiga fokus kunjungan FIFA.
"Pertama, kesiapan venue, termasuk main venue dan lapangan-lapangan latihan," kata Ratu Tisha dikutip dari laman resmi PSSI.
Ia menyampaikan FIFA juga akan memgecek kualitas venue yang berada pada pitch management atau lapangan dengan lebih spesifik soal jenis dan kondisi rumput.
Poin ketiga yang menjadi perhatian FIFA terkait dengan team services, termasuk akomodasi untuk para peserta.
Sumber: suara
Foto: Jakarta International Stadium (JIS) (Instagram/@dkijakarta)