Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan angka kemiskinan dalam rentang 6,5% hingga 7,5% pada 2024 yang mana dengan penekanan pada penurunan kemiskinan ekstrem.
Sementara, tingkat ketimpangan, rasio gini berada di kisaran 0,376-0,378, serta indeks pembangunan manusia di kisaran 73,41-73,46.
Berikut merangkum Fakta Okezone, Minggu (19/8/2023) target Jokowi soal kemiskinan dan pengangguran di akhir jabatannya.
1. Kebijakan Belanja Negara
"Berbagai kebijakan belanja negara secara keseluruhan diharapkan dapat mendorong tercapainya sasaran pembangunan pada tahun 2022 tersebut," ujar Jokowi dalam pidato kenegaraan perihal keterangan RUU Tentang APBN Tahun Anggaran 2022 beserta Nota Keuangannya, pada Senin, 16 Agustus 2023.
2. Rencana Belanja Negara
Pemerintah sudah merencanakan belanja negara dalam RAPBN 2022 sebesar Rp2.708,7 triliun. Adapun rincian meliputi, belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.938,3 triliun, transfer ke daerah dan dana desa senilai Rp770,4 triliun, anggaran kesehatan sebesar Rp255,3 triliun atau 9,4 persen dari belanja negara.
3. Anggaran
Sementara, anggaran perlindungan sosial dialokasikan sebesar Rp427,5 triliun. Untuk peningkatan produktivitas dan kualitas SDM, disiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp541,7 triliun.
Untuk pembangunan infrastruktur dianggarkan Rp384,8 triliun. Pembangunan infrastruktur diarahkan untuk mendukung penguatan penyediaan pelayanan dasar, mendukung peningkatan produktivitas melalui infrastruktur konektivitas dan mobilitas.
4. Penyediaan Infrastruktur
Kemudian, menyediakan infrastruktur energi dan pangan yang terjangkau, andal, dan memperhatikan aspek lingkungan, serta pemerataan infrastruktur dan akses Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Jokowi menyebut, untuk mendukung target pembangunan infrastruktur, strategi memadukan anggaran dengan bauran pendanaan atau blended finance akan terus dilakukan.
"Skema KPBU menjadi model pembiayaan yang terus ditawarkan. Bauran pendanaan antara Kementerian/Lembaga, BUMN, dan swasta akan terus diperkuat," katanya.
5. Pemulihan Ekonomi Cepat
"Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara dengan pemulihan ekonomi yang cepat, konsisten, dan inklusif. Pertumbuhan ekonomi selama tujuh kuartal terakhir, sejak akhir 2021, secara konsisten berada di atas 5,0%. Tingkat pengangguran berhasil diturunkan," ujar Jokowi saat Penyampaian RAPBN 2024 dan Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR, Jakarta, pada Rabu, 16 Agustus 2023.
Pertumbuhan ekonomi selama tujuh kuartal terakhir, sejak akhir 2021, secara konsisten berada di atas 5,0%.
6. Tingkat Pengangguran dan Kemiskinan
Tingkat pengangguran berhasil diturunkan 3 dari 6,26% pada Februari 2021 menjadi 5,45% pada Februari 2023.
Sementara tingkat kemiskinan juga terus menurun menjadi 9,36% pada Maret 2023, dari puncaknya di masa pandemi 10,19% pada September 2021.
Begitu juga dengan kemiskinan ekstrem yang turun dari 2,04% pada Maret 2022 menjadi 1,12% pada Maret 2023.
Sumber: okezone
Foto: Target Presiden Jokowi untuk Angka Kemiskinan di Akhir Masa Jabatannya. (Foto: Okezone.com/Antara)