Ajakan memilih Ganjar Pranowo yang disampaikan putra sulung dan menantu Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution, diklarifikasi PDI Perjuangan.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengklaim ajakan Gibran dan Bobby tidak bisa dikategorikan sebagai kampanye.
"Berdasar aturan Pemilu, yang tidak boleh itu, pertama, kampanye sebelum saatnya," kata Hasto, saat ditemui di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/8).
Dia juga mengatakan, PDIP, meski sudah mendeklarasikan Ganjar sebagai bakal calon presiden (Bacapres) 2024, hingga kini belum memiliki tim kampanye.
"Kami belum memiliki tim kampanye. Karena tim kampanye nanti didaftarkan di KPU setelah terbentuk pasangan calon presiden dan Cawapres," sambungnya.
Hasto juga berkelit, dengan dalih, status Ganjar belum resmi sebagai Bacapres sebagaimana ditetapkan KPU.
"Ini kan belum ada yang ditetapkan KPU, sehingga komunikasi politik dengan rakyat itu tugas dari Parpol," katanya.
Hasto mengidentifikasi Gibran dan Bobby sebagai petugas Parpol yang memiliki jabatan politik kepala daerah, sehingga berkewajiban menggaungkan nama Ganjar untuk dipilih rakyat.
"Termasuk melakukan sosialisasi calon yang diusung masing-masing partai, agar rakyat tahu ini bagian dari pendidikan politik kepada seluruh rakyat Indonesia," demikian Hasto.
Ajakan memilih Ganjar disampaikan Gibran dan Bobby melalui video yang diposting akun resmi PDIP, di media sosial X.
"Saya, Gibran Rakabuming, mengajak seluruh warga untuk berbondong-bondong ke TPS di 14 Februari nanti untuk memilih PDI Perjuangan dengan Pak Ganjar. Terima kasih," kata Gibran pada video itu.
"Saya Muhammad Bobby Afif Nasution, Wali Kota Medan, ingin menyampaikan dan mengajak bersama-sama memilih pemimpin yang sudah jelas track recordnya, seperti Bapak Ganjar Pranowo, untuk bisa kita pilih pada Pilpres 2024 nanti," urai Bobby yang juga menyampaikan ajakan serupa lewat video.
Sumber: rmol
Foto: Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto/RMOL