Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal memenuhi kebutuhan rakyat atas langkanya gas elpiji 3 kg. Padahal Indonesia kaya akan sumber alam gas.
“Gas elpiji 3 kg langka membuktikan Jokowi gagal penuhi kebutuhan rakyat,” kata aktivis Malari 74 Salim Hutadjulu kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (2/8/2023). “Tidak ada langkah konkrit dari Presiden Jokowi dalam mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 kg,” paparnya.
Kata mantan tahanan politik era Soeharto, Presiden Jokowi harusnya bisa menyelesaikan persoalan distribusi gas elpiji 3 kg. “Pertamina sebagai pemain tunggal gas epiji harus bertanggungjawab,” jelas Salim.
Ihwal distribusi elpiji 3 kg, menurut Salim, dalam sistem distribusi terbuka konsumen yang tidak berhak mendapat subsidi bisa membeli elpiji 3 kg bersubsidi tanpa ada sanksi. Elpiji 3 kg pun menjadi rebutan, sehingga menyulut kelangkaan yang berujung pada kenaikan harga. Dalam hal ini, masyarakat miskin yang terkena dampaknya.
“Pertamina harus berani mengubah sistem distribusi terbuka menjadi sistem distribusi tertutup agar elpiji bersubsidi diperuntukkan hanya untuk rakyat miskin yang berhak memperoleh subsidi,” tegasnya.
Ia juga menyesalkan pihak DPR yang hanya diam dalam persoalan kelangkaan gas elpiji 3 kg. “Anggota DPR digaji rakyat untuk bersuara dan melakukan advokasi namun hanya diam saja,” ungkapnya.
Sumber: suaranasional
Foto: Salim Hutadjulu (Dok Pribadi)