Kampanye yang dilakukan keluarga Presiden Joko Widodo terhadap bakal calon presiden (Bacapres) PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, dianggap menunjukkan adanya kegusaran dan ketakutan akan kekalahan pada Pemilu 2024.
Begitu yang disampaikan komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan, menanggapi adanya video anak dan menantu Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang menjabat Walikota Solo dan Bobby Nasution yang menjabat Walikota Medan, mengkampanyekan Ganjar dalam video yang diunggah melalui akun resmi PDIP di media sosial X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
"Kalau kita tilik lebih dalam posisi politik, ya ini adalah kegusaran dan ketakutan. Kalau orang menyalahi etika dalam politik, artinya apa? Artinya dia takut, gusar," ujar Tamil kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (28/8).
"Karena calon yang didukungnya itu jauh dari kemenangan," sambungnya.
Tamil Selvan yang akrab disapa Kang Tamil ini menilai, ajakan Gibran kepada masyarakat untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 14 Februari 2024 nanti untuk memilih Ganjar merupakan bentuk ketakutan PDIP akan kekalahan.
Bentuk ketakutan PDIP ini karena calon yang diusung itu tidak punya kekuatan elektoral yang mumpuni.
"Ganjar itu tidak punya kekuatan elektoral sampai hari ini. Tapi sudah kadung dimajukan sebagai capres. Jadi saya kira ini bentuk ketidakpatuhan, ini bentuk ketidaketisan politik. Dan terlebih dari itu, ini adalah gambaran, memang Ganjar berat untuk menang," pungkas Kang Tamil.
Sumber: rmol
Foto: Komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan/Ist