Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Muhammad Abdullah Syukri atau Gus Abe belakangan disorot publik setelah dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Merdeka pada Selasa (24/7).
Bersama jajaran PMII, sejumlah hal dibahas dengan Kepala Negara, di antaranya soal jurnal akademis Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga diskusi terkait Pemilu 2024.
"Kami menjamin undangan ke Istana tidak akan mengurangi nalar kritis PMII terhadap sejumlah dinamika persoalan kerakyatan dan kebangsaan," kata Gus Abe dalam keterangan tertulisnya, Senin (31/7).
Gus Abe merupakan anak muda yang lahir dari kalangan pesantren. Sang ayah, yakni KH Hasanuddin Kriyani merupakan salah satu kiai sepuh dari Pondok Pesantren Buntet Cirebon. Sementara ibunya, Eni Khunaeniyah berasal dari Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin.
Gus Abe sendiri pernah menuntut ilmu di sejumlah pesantren, seperti ponpes Anwarul Huda, Malang dan Ponpes Al-Anwar Sarang, Rembang.
Ia juga tercatat sebagai lulusan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. Di Universitas Brawijaya, ia bahkan menyabet Medali Tan Malaka, yang merupakan medali tahunan bergengsi bagi lulusan yang berprestasi secara akademik dan kepemimpinan.
Ia juga penerima beasiswa S2 DAAD Institute of Political Science, University of Duisburg-Essen, Jerman.
Catatan lain, ia juga sempat diajak pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalalterlibat pada kegiatan perdamaian dunia, yakni 1000 Abrahamic Circles di Serbia dan AS pada 2019 lalu. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengurangi ketegangan diantara konflik agama-agama Ibrahim (Yahudi-Kristen dan Islam).
Pada Agustus 2022, bersama 15 pemimpin muda Indonesia yang terhimpun dalam Kader Bangsa Fellowship ia melawat ke Australia untuk mengikuti Indonesian Young Leader Exchange Program.
Sementara di PMII, ia mencuri perhatian publik saat perhelatan akbar harlah PMII ke-63 di Benteng Vastenburg Solo. Kegiatan itu dihadiri sekitar 25.000 kader.
Sumber: rmol
Foto: Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) saat dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Merdeka, Selasa (24/7)/Ist