Susi Pudjiastuti menjadi perhatian dunia melalui kebijakannya menenggelamkan kapal yang melakukan illegal fishing di laut Indonesia, saat dia menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan pada 2014 - 2019.
Kebijakan ini dinilai efektif sebagai upaya pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal di Indonesia.
Susi Pudjiastuti pernah menyampaikan bahwa keberhasilan kebijakan itu terlihat dari temuan kapal illegal fishing sebanyak 106 kapal pada 2018 atau turun signifikan hingga 64% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 294 kapal.
Namun kini, setelah Susi tidak lagi berada di kabinet, illegal fishing ditengarai kembali meningkat seperti diungkapkan oleh akun Youtube Narasi Newsroom pada video yang diposting pada 24 Agustus 2023, yang memaparkan bahwa illegal fishing kembali meningkat di perairan Indonesia dekat Sangihe dan Talaud.
Menurut akun Youtube Narasi Newsroom, aktivitas illegal fishing kembali meningkat di perairan itu oleh kapal-kapal berbendera negara lain.
Praktik illegal fishing tentunya berdampak buruk bagi nelayan lokal di Indonesia.
Susi Pudjiastuti saat menjabat sebagai Menteri KKP telah menunjukkan kepemimpinannya yang tegas untuk memajukan sektor maritim Indonesia.
Pada Juli 2023, Anies Baswedan yang merupakan capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), sempat menyambangi Susi Pudjiastuti di kediamannya di Pangandaran, Jawa Barat.
Anies dan Susi merupakan sahabat lama, dan saat bertemu keduanya membahas berbagai isu nasional.
“Dari Bu Susi saya belajar banyak, soal kelautan, lingkungan hidup, pengerukan pasir laut, nasib nelayan, kebijakan kemaritiman, hingga cerita tentang bagaimana kebijakan-kebijakan terkait dengan transportasi udara,” ujar Anies.
Anies memang memiliki semangat yang sama dengan Susi dalam memajukan sektor maritim dan mendukung para nelayan di Indonesia.
Ketika mengunjungi kota-kota di Indonesia, Anies selalu menyempatkan diri bertemu dengan nelayan. Tujuannya adalah belanja masalah, mendengarkan keluhan yang dihadapi nelayan.
Saat di Situbondo, Jawa Timur, pada 8 Agustus 2023, Anies mendengarkan permasalahan-permasalahan, salah satunya disampaikan seorang nelayan bernama Eeng yang mengaku sulit mendapatkan BBM untuk kapalnya, dan harga BBM yang tinggi.
Di Banyuwangi pada tanggal yang sama, Anies berdialog dengan para nelayan dan mendengarkan keluhan dan kendala, yakni sulitnya perizinan kalap nelayan dan sulitnya mendapatkan BBM bersubsidi.
Saat talk show dengan anak-anak muda di Pos Bloc, Jakarta, pada 15 Agustus 2023, Anies mengungkapkan bahwa permasalahan yang dihadapi petani dan nelayan adalah biaya produksi yang lebih besar dari hasil produksi.
“Itu terjadi bertahun-tahun. Kita perlu perubahan di situ,” ujar Anies.
Upaya Anies membawa perubahan bagi nelayan dan mengembalikan kejayaan sektor maritim mendapat dukungan dari nelayan.
Pada 19 Desember 2021, Aliansi Masyarakat Pesisir dan Nelayan Indonesia Bersatu melakukan deklarasi mendukung Anies Baswedan untuk maju sebagai capres di Pilpres 2024.
Kampung Nelayan Muara Angke di Jakarta pada 30 Juli 2023 juga menjadi tempat deklarasi sejumlah elemen sektoral dalam memberikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai capres pada Pilpres 2024. (Sepudin Zuhri)
