WANHEARTNEWS.COM - Presiden Joko Widodo diminta untuk segera bertaubat dan tidak lagi menipu rakyat dengan mengklaim bahwa proyek Ibukota Negara (IKN) Nusantara merupakan proyek terbesar di dunia.
"Jokowi jangan nipu rakyat lagi, bertaubat lah. Di sisa usia kekuasaannya ini, berhenti lah menipu dan pencitraan murahan," ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (13/8).
Muslim mengatakan, klaim Presiden Jokowi bahwa IKN merupakan proyek terbesar di dunia dapat memalukan bangsa dan negara. Karena, klaim itu tidak beralasan dan tidak berdasarkan data.
"Bisa jadi karena Jokowi kurang baca dan tidak tahu bahwa ada sejumlah proyek yang nilainya lebih mahal dari IKN yang biayanya hanya Rp466 triliun itu," kata Muslim.
Berdasarkan beberapa data kata Muslim, terdapat lima proyek terbesar di dunia, yakni pembangunan Jaringan Transportasi Trans-Eropa (Ten-T) yang menelan biaya proyek konstruksi termahal di dunia yakni sebesar 600 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Selanjutnya, proyek Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan perkiraan biaya mencapai 230 miliar dolar AS. Lalu, proyek Madinat Al-Harerr di Kuwait Utara yang menganggarkan biaya 132 miliar dolar AS.
Kemudian, proyek High-Speed Rail California yang menghabiskan anggaran 100 miliar dolar AS, dan proyek Forest City Malaysia yang menghabiskan anggaran 100 miliar dolar AS.
Sementara itu kata Muslim, proyek IKN yang dibanggakan Jokowi diketahui menggunakan biaya APBN sebesar 20 persen, dan dari China sebesar 80 persen. Apalagi, konsesi pengelolaan IKN mencapai 160 tahun dan Hak Guna Usaha (HGU) mencapai 190 tahun. Artinya kata Muslim, sama saja Jokowi jual negara ke China dengan harga murah.
"Selama ini Jokowi bohongi rakyat dengan janji-janji politiknya. Sekarang ini, mencoba bohongi rakyat dan dunia internasional dengan proyek IKN dengan klaim terbesar di dunia," pungkas Muslim.
Sumber: RMOL