WANHEARTNEWS.COM - Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) resmi mengumumkan akan berkoalisi dengan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk Pemilu 2024.
Bergabungnya koalisi itu dilirik oleh kubu yang akan menjadi lawan mereka yakni koalisi PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Bali, Wayan Koster menyambut koalisi baru itu.
Dirinya hanya mengingatkan agar pada prosesnya koalisi yang ada bukan dibentuk untuk saling ‘mengeroyok’ kubu lawan.
Melainkan untuk saling membangun agar Pemilu nanti menghasilkan pemimpin yang memang diinginkan rakyat.
“Kita hormati sebagai bagian dari dinamika demokrasi. Yang penting spiritnya untuk membangun, bukan untuk mengeroyok salah satu capres apalagi mengeroyok Pak Ganjar,” ujar Koster saat ditemui pada Senin (14/8/2023).
Namun, menurutnya poros-poros yang sudah ada saat ini bisa saja berubah tergantung perkembangan situasi. Terlebih masih ada dua bulan waktu sebelum pendaftaran pasangan Capres-Cawapres dibuka.
“Saya kira ini (koalisi yang ada) belum final, bisa saja masih dinamis dalam beberapa bulan kedepan sebelum pendaftaran calon,” ujar Koster saat ditemui pada Senin (14/8/2023).
Dari pandangannya, hingga waktu pendaftaran pasangan Capres-Cawapres dari 19 Oktober 2023 hingga 25 Nopember 2023 nanti bisa terjadi perubahan koalisi. Dia mencontohkan terjadinya perputaran posisi Capres atau Cawapres bisa mengubah poros yang sudah ada saat ini.
Namun, dia meyakini koalisi pengusung Ganjar Pranowo yakni PDI Perjuangan, PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura tetap solid dengan dukungannya.
“Saya yakin ini masih sangat akan dipengaruhi oleh beberapa kontestasi calon presiden ini serta cawapresnya, dan bisa saja situasinya berubah,” tutur dia.
Sementara itu, Ketua Umum DPP PPP, Muhamad Mardiono juga mengucapkan selamat terhadap pembentukan koalisi tersebut. Menurutnya, terbentuknya koalisi baru adalah hal yang biasa dalam negara demokrasi.
Dia juga menilai pasca koalisi itu terbentuk, rakyat semakin yakin untuk menentukan pilihannya untuk Pemilu tahun depan. Terlebih, 9 partai parlemen kini sudah menentukan sikapnya untuk Pemilu mendatang.
“Ini semata-mata tentu untuk terbentuknya sebuah jalan politik yang disajikan kepada rakyat untuk nanti rakyat bisa lebih mudah. Karena dengan pengerucutan bergabungnya partai sekarang seluruhnya berada pada penggabungan itu maka rakyat sudah tidak ada yang dinanti lagi,” ujar Mardiono saat ditemui pada Senin (14/8/2023).
Seperti yang diberitakan, selain koalisi pengusung Prabowo Subianto tersebut, juga ada dua poros lainnya. Yakni poros pengusung Ganjar Pranowo yang diikuti PDI Perjuangan, PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura, serta koalisi pengusung Anies Baswedan yang diusung Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.
Sumber: suara