Pentingnya Kebudayaan Bagi Anies Sampai Angkat Eselon I Pertama Non-ASN -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pentingnya Kebudayaan Bagi Anies Sampai Angkat Eselon I Pertama Non-ASN

Jumat, 25 Agustus 2023 | Agustus 25, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-25T03:45:13Z

Anies Baswedan memahami pentingnya kebudayaan sampai meminta izin kepada Presiden untuk mengisi jabatan Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bukan dari pegawai negeri sipil, tetapi dari profesional yang menguasai tentang kebudayaan Indonesia.

Ketika menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies melantik Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, yang merupakan eselon 1 pertama di Kementerian Pendidikan yang bukan berasal dari pegawai negeri sipil (PNS).

“Pertama bertugas di Kemendikbud, saat itu kami melihat kebudayaan ini lebih besar. Saya melihat harus ada referensi scope of work. Waktu itu dilakukan studi komparasi minta data dari kedutaan yang mempunyai badan/institusi kebudayaan. Ini lingkup kebudayaan perlu ruang imajinasi, sedangkan ASN by definisi melaksanakan regulasi. Bagi ASN, semua yang dikerjakan harus sesuai regulasi. Oleh sebab itu, saya minta ke Presiden untuk bisa rekrut Dirjen Kebudayaan non-ASN dan ini eselon 1 pertama yang non-ASN," kata Anies dalam acara Merajut Persatuan, Anies Baswedan Bidang Kebudayaan: Tentang Kini dan Nanti, di Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Kamis (24/8/2023).

Anies menuturkan, saat masih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga bersama DPR menyusun RUU Kebudayaan. "RUU itu mulai disiapkan, di tengah proses, tugas saya dicukupkan, tetapi kami menjadi bagian yang mengusulkan UU No. 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan."

Dia menilai bahwa budaya dijadikan sebagai kegiatan terpisah. "Saat masuk DKI Jakarta, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Padahal, wisata itu komersial, sedangkan budaya bukan aktivitas komersial. Budaya itu kehidupan, sedangkan pariwisata penghidupan. Oleh sebab itu, dipisahkan antara pariwisata dan kebudayaan di Pemprov DKI Jakarta  sehingga menjadi salah satu dari 3 daerah yang juga memisahkan Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan, yaitu Bali, Jakarta, dan Yogyakarta. Tujuannya supaya dinas budaya ini menjad tangan negara untuk membangun ekosistem agar pelaku seni budaya tumbuh dan berkreativitas. Ide dan gagasan bukan dari negara, tetapi para pelaku."

Anies menegaskan, kepemimpinan menjadi faktor kunci dalam mengembangkan kebudayaan. "Harus orang yang tepat. Waktu itu kami lihat sulit budaya maju apabila rekrutmen seperti bidang lain. Dirjen Pertama yang non-ASN di sebuah kementerian adalah Dirjen Kebudayaan, Kemendikbud. Kalau yang memimpin punya pemahaman budaya, maka bisa jembatani antara bahasa regulasi dan bahasa budaya."

Visi dan misi serta mindset Anies di sektor pendidikan dan kebudayaan tidak terlepas dari latar belakangnya yang kental dengan guru. Kedua orang tuanya sebagai dosen di Yogyakarta. Istrinya, Fery Farhati juga tak jauh dari guru, dengan menempuh pendidikan S2 di bidang Applied Family and Child Studies di Northern Illinois. Hal ini membuat Anies disebut sebagai Tokoh Pendidikan. (Sepudin Zuhri)
×
Berita Terbaru Update
close