Sosok Amangkurat I, Raja Otoriter, Bersahabat dengan Ratu Belanda, Pembunuh Adik Kandung dan Ulama -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sosok Amangkurat I, Raja Otoriter, Bersahabat dengan Ratu Belanda, Pembunuh Adik Kandung dan Ulama

Selasa, 22 Agustus 2023 | Agustus 22, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-22T10:24:16Z

Sosok Amangkurat I, Raja Otoriter, Bersahabat dengan Ratu Belanda, Pembunuh Adik dan Ulama.

Amangkurat I menjadi Raja Mataram Islam setelah ayahnya Sultan Agung Mataram Hanyakrakusumo wafat.

Namun berbeda dengan Sultan Agung Hanyakrakusumo yang ditakuti dan disegani Pasukan Ratu Belanda. Amangkurat I justru sangat lembek kepada Kolonial Belanda, ia memilih untuk mencari kesenangan duniawi semata.

Masa Raja Amangkurat I disebut sebagai periode terburuk Kerajaan Mataram Islam.

Sebab Belanda semakin bebas mencengkeram untuk menguasai hasil bumi.

Disisi lain Amangkurat I justru semakin dikenal sebagai raja otoriter di kalangan rakyat.

Amangkurat I membunuh adiknya sendiri Pangeran Alit, membunuh banyak ulama dan para pengikut yang dianggapnya jadi penentang.

Selain itu, banyak kerajaan mulai melepaskan diri dari hubungan dengan Kerajaan Mataram.

Sultan Agung adalah sosok yang baik dalam hal sifat, kepemimpinan, maupun berbagai kebijakan yang diambil.

Amangkurat I adalah sultan yang terkenal kejam dan tidak memperhatikan kepentingan rakyat.

Kekejaman Amangkurat I itu dapat dilihat dalam berbagai kebijakan politik dan tindakannya.

Amangkurat membunuh seluruh pengawal adiknya, Pangeran Alit, dan keluarganya.

Amangkurat I kemudian mengumumkan bahwa kematian adiknya adalah akibat hasutan kalangan ulama.

Amangkurat I pun menyuruh mendata semua ulama yang dicurigai serta sanak keluarga mereka.

Sekitar 6.000 orang ulama dan keluarganya dikumpulkan di alun-alun Pleret dan dalam setengah jam semua dibunuh tanpa sisa.

Sifatnya yang kejam dan bengis membuat rakyat tidak menyukai Amangkurat I.

Sehingga, satu per satu wilayah di pesisir mulai memberontak dan melepaskan diri dari Mataram.

Karenanya, kekuasaan Mataram pun semakin melemah hingga akhirnya Amangkurat I harus bersekutu dengan VOC.

Keputusan Amangkurat I bersekutu dengan VOC merupakan keputusan yang salah.

Melalui persekutuan itu VOC berusaha mengadu domba dengan memberikan bantuan kekuatan kepada Amangkurat I.

Karena sudah bersekutu dengan VOC, yang merupakan musuh bebuyutan Sultan Agung.

Wilayah-wilayah yang awalnya berada di bawah kekuasaan Mataram pada masa Sultan Agung pun melakukan perlawanan dan melepaskan diri dari Mataram.

Profil Amangkurat I:

Amangkurat I adalah anak Sultan Agung Hanyakrakusumo dari Permaisuri kedua Raden Ayu Wetan.

Amangkurat I lahir tahun 1619 M dengan nama Raden Mas Sayidin.

Ia menjadi Raja Mataram tahun 1646 M dengan gelar Susuhunan Amangkurat Senopati ing Alaga Ngabdur Rahman Sayidin Panatagama atau Amangkurat I.

Amangkurat I punya 2 istri dan 2 anak laki-laki.

Permaisurinya yakni Ratu Wetan dan Ratu Kulon.

Ratu Wetan melahirkan Raden Mas Drajat. Dan Ratu Kulon melahirkan Raden Mas Rahmat.

Kejahatan Amangkurat I:

1. Membunuh Tumenggung Wiraguna

2. Membunuh Pangeran Alit

3. Membunuh seluruh ulama di Mataram

4. Membunuh Pangeran Pekik

5. Membunuh keluarga Trunojoyo.

***

Sumber: disway
Foto: Sultan Agung Mataram Hanyakrakusumo 2 Kali Gempur Batavia, Sultan Amangkurat I Malah Berdamai Tergiur Barang Mewah.--(dokumen/radarkaur.co.id)
×
Berita Terbaru Update
close