Ganjar Pranowo dan relawannya melakukan pembodohan dan merusak demokrasi dengan membayar tukang becak di Kota Bogor Rp100 ribu untuk memberikan dukungan kepada capres yang diusung PDIP itu di Pilpres 2024.
“Tukang becak di Kota Bogor dibayar Rp100 ribu untuk mendukung Ganjar merupakan bentuk pembodohan dan merusak demokrasi,” kata pengamat politik dan hukum Damai Hari Lubis kepada redaksi www.suaranasional.com, Senin (31/7/2023).
Menurut Damai, tukang becak yang dibayar Rp100 ribu untuk mendukung Ganjar justru membudayakan korupsi di masyarakat. “Budaya korupsi dan imbal jasa, jika terpilih, karena pemilik modal berharap kembali modal dengan berlipat keuntungan,” tegasnya.
Kata Damai, cara yang dilakukan Relawan Ganjar itu tidak memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat. “Masyarakat diajari untuk tergantung mendapat imbalan uang jika memberikan dukungan politik kepada seseoang,” papar Damai.
Ia mengingatkan, para calon pemimpin yang menyuap rakyat untuk mendapat dukungan sangat buruk jika berkuasa. “Ketika berkuasa akan mencoba mengembalikan uang dengan korupsi,” ungkapnya.
Sumber: suaranasional
Foto: Damai Hari Lubis (IST)