Langkah pemerintah melarang praktik perdagangan secara online lewat platform media sosial seperti TikTok, dinilai mengada-ada.
Mantan Jurubicara Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie M. Massardi bahkan menilai alasan bahwa TikTok Shop mematikan perdagangan offline, yang didominasi UMKM juga terbilang nyeleneh.
Bahkan ada kesan pemerintah pemerintah sedang menutupi ketidakmampuan dalam memperkuat daya beli rakyat, sehingga mencari kambing hitam untuk disalahkan.
“Rezim Widodo sedang nyari kambing congek atas ekonomi yang gagal meroket,” tegasnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat pagi (29/9).
Menurut Adhie, Pasar Tanahabang yang sepi pembeli dan UMKM yang terseok-seok merupakan buntut dari kegagalan pemerintah. Yaitu tidak mampu membuat kebijakan yang bisa menciptakan peningkatan daya beli masyarakat.
Sehingga, solusi yang seharusnya diambil adalah peningkatan daya beli, bukan kemudian mengada-ada dengan menghapus layanan platform yang justru membantu rakyat mendapatkan barang murah. Apalagi di platform tersebut, rakyat juga bisa menjual barang dagangan UMKM dan hasil produksi mereka.
“Daya beli rakyat yang rontok, tapi kok yang disalahkan TikTok,” tutup Adhie Massardi.
Sumber: rmol
Foto: Mantan Jurubicara Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie M. Massardi/Net