Bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, berkomitmen akan meningkatkan anggaran penelitian secara bertahap setiap tahunnya, yang dapat membantu proses pembangunan Indonesia dalam jangka pendek dan menengah.
Hal itu merupakan jawaban saat ditanya oleh Ketua Dewan Profesor Universitas Hasanuddin periode 2022-2024, Profesor Pangeran Moenta, selaku moderator dalam acara diskusi bertajuk "Unhas Indonesian's Leaders Talk Anies Baswedan" di Unhas Makassar, Minggu (24/9).
Awalnya, Prof Pangeran Moenta melontarkan pertanyaan tentang komitmen Anies ketika menjadi Presiden pada 2024 nanti terkait dengan anggaran penelitian di Indonesia, yang diketahui belakangan ini mengalami penurunan. Bahkan anggaran penelitian Indonesia berada di bawah rata-rata negara-negara tetangga.
"Setuju pak, bahwa anggaran penelitian itu memang harus ditingkatkan, dan diarahkan penelitian di bidang-bidang yang memiliki dampak jangka pendek dan menengah kepada pembangunan Indonesia. Ini yang harus kita dorong," kata Anies.
Menurut Anies, penelitian yang memiliki dampak jangka panjang bisa dikerjakan menyusul. Akan tetapi, penelitian yang berdampak jangka pendek dan menengah menjadi prioritas.
"Sehingga hasilnya bisa langsung dimanfaatkan untuk penyusunan kebijakan, bisa dimanfaatkan oleh dunia usaha, untuk bisa menjadi alat-alat baru di dalam melayani masyarakat," terang Anies.
Untuk alokasi anggaran, akan dilakukan secara gradual peningkatannya dari tahun ke tahun. Sehingga, bila ditingkatkan sebesar 25 persen, maka dalam waktu 4 tahun bisa naik dua kali lipat.
"Nah itu artinya kapasitas yang ada di kampus juga mengalami peningkatan. Bila kita lompat langsung terlalu tinggi, apa yang terjadi? Belum tentu kapasitas yang tersedia siap untuk merespons. Tapi bila ada peningkatan secara gradual, setelah berjalan empat tahun saja, kita akan mengalami peningkatan 100 persen, karena naik 24-40 persen per tahun," jelas Anies.
Anies menilai, peningkatan anggaran penelitian secara gradual akan dialokasikan untuk bidang-bidang yang langsung punya manfaat untuk Indonesia.
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu pun mencontohkan Korea yang serius dalam investasi pendidikan, kesehatan, riset, termasuk dunia entertainment. Di mana, Korea sudah melakukan investasi di dunia entertainment sejak tahun '90-an, dengan membelanjakan teknologi-teknologi baru untuk perfilman dan musik.
"Mereka kemudian baru di tahun 2000 ke atas menyaksikan dampak dari investasi itu. Hari ini, entertainment kita isinya Korea di mana-mana. Bukan hanya di Indonesia, di seluruh dunia. Dan itu terjadi karena negara mau investasi awal. Indonesia tidak boleh tidak melakukan itu," pungkas Anies.
Sumber: rmol
Foto: Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, memaparkan gagasan di Universitas Hasanuddin Makassar, Minggu (24/9)/Repro