Chaos! Aksi Protes Tolak Relokasi di Pulau Rempang Memanas, Warga Tutup Jalan Cegah Petugas Masuk -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Chaos! Aksi Protes Tolak Relokasi di Pulau Rempang Memanas, Warga Tutup Jalan Cegah Petugas Masuk

Selasa, 12 September 2023 | September 12, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-09-12T04:36:12Z

Aksi protes warga yang menolak pengembangan Kawasan Rempang di depan kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam berujung ricuh pada Senin, 11 September 2023.

Warga yang sebelumnya melakukan aksi damai tiba-tiba berubah menjadi kerusuhan dengan menghancurkan pagar.

Peserta aksi protes melemparkan batu, kayu, bahkan bom molotov ke halaman kantor BP Batam.

Petugas juga telah menembakkan gas air mata dan water canon ke arah kerumunan para demonstran.

Dalam pantauan, beberapa petugas dan karyawan BP Batam terluka akibat terkena lemparan batu.

Situasi di lapangan masih belum kondusif hingga saat ini.

Petugas gabungan yang berjaga terus berusaha menghalau warga yang ada di dalam halaman kantor BP Batam.

Sebelumnya, Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto terus mengimbau masyarakat agar tidak menghalangi personel keamanan yang akan memasuki Kawasan Rempang, Batam.

Melalui pengeras suara, Kapolres Nugroho meminta agar warga di Pulau Rempang yang memblokir jalan masuk wilayah tersebut dapat mundur dengan tertib karena tindakan mereka telah melawan hukum.

"Kepada saudara-saudara, saya ingatkan bahwa apa yang saudara lakukan ini sudah melanggar hukum. Kami meminta agar saudara-saudara tidak bertindak anarkis, kami tidak akan segan mengambil tindakan tegas jika masih ada perlawanan," kata Kapolres di Pulau Rempang seperti dikutip Kilat.com dari Antara pada 11 September 2023.

Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, menjelaskan bahwa pengembangan Kawasan Rempang akan melibatkan masyarakat setempat.

Dia mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh informasi negatif yang beredar dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Sudah dijelaskan bahwa hak-hak masyarakat yang terdampak oleh pembangunan telah dipertimbangkan. Semoga masyarakat dapat memahaminya," ujar Ariastuty.

Hingga saat ini, petugas gabungan dengan perlengkapan lengkap masih menjaga kawasan tersebut dan terus menembakkan gas air mata untuk membubarkan warga yang memblokir jalan.

Bentrokan antara petugas gabungan dari Polri, TNI, Ditpam Badan Pengusahaan (BP) Batam, dan Satpol PP dengan warga di Pulau Rempang terus berlanjut hingga malam hari.

Situasi di lokasi masih sangat tegang.

Petugas gabungan berusaha untuk membujuk warga yang menolak agar tidak melakukan tindakan anarkis selama proses pengukuran lahan di Kawasan Rempang yang akan menjadi proyek strategis nasional tersebut.

Di tempat tersebut, warga yang menentang mencoba mengusir petugas dengan berbagai cara.

Mulai dari menebang pohon, menutup jalan, membakar ban di tengah jalan, menggunakan ketapel, melempar batu, bahkan melemparkan bom molotov ke arah petugas. (*)

Sumber: kilat
Foto: Aksi protes warga di BP Batam. (Instagram @fnksda)
×
Berita Terbaru Update
close