Pengamat politik Rocky Gerung memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri pada Rabu pagi (6/9). Rocky diperiksa sebagai terlapor di kasus dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo.
Setibanya di Bareskrim Polri, Rocky terlihat menggunakan baju berwarna biru dan dengan santai menuju ke lobi Bareskrim.
Karena kelewat santai, Rocky terlihat berdansa ke arah awak media sembari menelpon seseorang kepada media pun. Dia mengatakan siap dan akan mengikuti proses klarifikasi.
Seharusnya, jadwal klarifikasi terhadap Rocky adalah pada Senin (4/9), tapi dia menyatakan tak dapat hadir karena ada urusan lain dan meminta dijadwalkan ulang hari ini.
"Mestinya kemarin Senin, tapi saya kasih kuliah di pesantren di Sukabumi, jadi nggak mungkin, dibatalin. Saya minta tolong Bareskrim untuk tunda hari ini," kata Rocky.
Terkait kasusnya, Rocky heran kenapa masalah ini malah dibawa ke Markas Besar. Padahal menurut Rocky, Jokowi juga enggan ambil pusing atas kritikannya tersebut.
"Kata Pak Jokowi masalahnya masalah kecil, kenapa dibawa ke Markas Besar, sudah enggak papa, ntar tunggu aja habis selesai (pemeriksaan)," kata Rocky.
Seperti diketahui bersama, Polri mulai dari tingkat Polda hingga Bareskrim telah menerima 26 laporan polisi terhadap Rocky.
Laporan ini buntut pernyataan Rocky yang dinilai oleh sebagian pihak memuat unsur kebencian berbasis SARA dan menghina terhadap Presiden Joko Widodo.
Sejauh ini, kasus tersebut sudah sampai tahap penyelidikan dan telah memeriksa 72 saksi dan 13 ahli.
Sumber: rmol
Foto: Rocky Gerung di Bareskrim Polri, Jakarta/Net\