Ada sinyal Presiden Jokowi kembali endorse Prabowo sebagai capres 2024 meski hanya urutan penyebutan nama di antara tiga kandidat capres yang ada saat ini.
Di acara jambore Nasional Dai Desa Madani Persatuan Muslim Indonesia (Parmusi) di Cianjur, Jabar, Jokowi menyebut nama Prabowo Subianto sebagai urutan pertama capres 2024, disusul Anies dan Ganjar.
Menurut pengamat politik, ini sinyal endorsement Presiden Jokowi kepada bakal calon presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto.
Dalam acara Jambore Nasional Dai Desa Madani ini, Presiden Jokowi menyebut nama Prabowo di urutan pertama, di antara figur bakal calon presiden lainnya.
Bagi Direktur Eksekutif IndoStrategic, Ahmad Khoirul Umam, penyebutan nama capres oleh Presiden Jokowi itu bukan hanya sekadar spontanitas saja. Artinya, ada makna besar yang harus dicermati.
"Penyebutan nama pertama capres juga bisa mengindikasikan arah preferensi politik Presiden Jokowi," kata Khairul Umam kepada wartawan, Rabu (27/9).
Sejauh ini, lanjutnya, memang sosok Prabowo menjadi yang paling mapan secara dukungan politik. Terutama, dukungan koalisi besar di Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Belum lagi, katanya, elektabilitas Prabowo menjadi yang terbaik dalam berbagai survei dibandingkan Anies Baswedan atau Ganjar Pranowo sebagai kompetitor potensialnya.
"Di atas kertas, Prabowo memiliki kekuatan dukungan berbasis kursi parlemen dari partai-partai pengusungnya, dengan akumulasi 45 persen," katanya.
"Lalu dukungan partai terhadap Anies sebesar 29 persen dan Ganjar sebesar 25 persen," pungkasnya.
Presiden Jokowi dalam acara Parmusi, mengingatkan bahwa berbeda pilihan politik adalah hal yang wajar dan biasa. Ia juga mempersilakan agar masyarakat memilih tiga capres yang ada saat ini.
"Bahwa perbedaan pilihan itu wajar. Mau milih Pak Prabowo silakan, mau pilih Pak Anies silakan, mau pilih Pak Ganjar silakan," katanya.***
Sumber: pojoksatu
Foto: Presiden Jokowi/Net