Belakangan ini istilah dinasti politik menempel erat pada keluarga Presiden Joko Widodo, terutama sesudah Kaesang Pangarep resmi dijadikan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Banyak yang kemudian mencibir Jokowi karena beberapa tahun lalu menyebut anak-anaknya tidak berminat untuk terjun ke dunia politik seperti dirinya. Bukan hanya itu, jejak digital Jokowi ketika membanggakan anak-anak dan menantunya berkarier di bidang non-politik juga belakangan kembali digoreng warganet.
Seperti dilihat di akun Twitter @ARSIPAJA, yaitu tangkapan layar cuitan Jokowi pada tanggal 9 Desember 2018. Di postingan itu tampak foto Jokowi dan keluarga dengan caption yang menunjukkan rasa bangga sang presiden akan karier pilihan anak serta menantunya.
“Saya selalu bersyukur telah diberiNya anak-anak yang mandiri. Ada yang jualan kopi, martabak, juga menjual pisang goreng,” cuit Jokowi seperti dikutip pada Kamis (28/9/2023). Ketiganya merujuk pada bisnis Kopi Jolo milik Bobby Nasution sang menantu, lalu Markobar milik Gibran Rakabuming Raka sang anak sulung, serta Sang Pisang milik Kaesang.
“Lalu dengan sepasang cucu, laki-laki dan perempuan – lengkap sudah,” sambung Jokowi. “Keluarga bagi saya selalu ada untuk memotivasi, mendorong, dan menambah semangat.”
Poin inilah yang kekinian dibanjiri cibiran warganet sebab ketiganya, yakni Gibran, Bobby, dan Kaesang semua mengikuti langkah Jokowi masuk dunia politik. Gibran dan Bobby bahkan kini sama-sama mengemban jabatan sebagai wali kota, perbedaannya hanyalah Gibran di Solo sementara Bobby di Medan.
Bukan hanya itu, Kaesang juga baru-baru ini mantap terjun ke dunia politik melalui PSI dan secara mengejutkan ditetapkan sebagai ketum hanya dalam kurun waktu dua hari sejak mendapat KTA.
“Jualan kopi, martabak, dan pisang goreng,” sindir @ARSIPAJA serta menambahkan sebuah gambar bertajuk “Keluarga Berkuasa” yang merupakan bentuk satire dari gambar Keluarga Berencana.
Warganet sendiri berbondong-bondong meninggalkan komentar negatif atas jejak digital sang RI 1, bahkan menambahkan beberapa cuitan pedas pendukungnya yang dahulu juga menolak keras politik dinasti.
Misalnya saja Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni yang tanggal 8 Agustus 2018 silam pernah menuliskan keresahannya tentang politik dinasti. “Pepatah Arab mengatakan: laisal fatwa man yaqulu kaana abii. Innal fataa man yaquuli ha ana daa. Pemuda sesungguhnya bukan orang yang tampil karena mengandalkan bapaknya, tapi seorang yang manggung karena kualitas dirinya,” kata Raja Juli Antoni.
Sumber: suara
Foto: Presiden Jokowi saat membukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Kota Bogor (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)