Dari tiga bakal calon presiden (bacapres) yang diprediksi bakal berkompetisi politik di Pilpres 2024, semuanya punya program pemberantasan kemiskinan. Namun, Ganjar Pranowo yang paling muluk. Dia yakin mampu memberantas kemiskinan ekstrem.
Ya, sah-sah saja, Ganjar sebagai bacapres yang diusung PDIP dan PPP, pasang janji tinggi. Namanya juga usaha. Tapi, peluangnya bagaimana?
Nah, untuk menakar peluang, memang bukan seperti membalik tangan. Atau membunuh lalat dengan satu tepukan. Tapi, bukan berarti tidak bisa diukur. Yang paling sederhana, telisik rekam jejaknya. Kebetulan, Ganjar pernah memimpin Jawa Tengah (Jateng) selama 2 periode.
Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago mengaku, tak melihat adanya kinerja istimewa Ganjar dalam menggerus kemiskinan. Khususnya untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem hingga nol persen.
Kondisi ini, menurutnya, bisa menjadi 'peluru' untuk menyerang Ganjar. "Poin paling menarik bagi saya adalah (angka) kemiskinan di Jateng. Apakah ini akan menjadi batu loncatan, atau tolok ukur dari kinerja Ganjar. Atau bagaimana. Ini yang perlu kita lihat dahulu," kata Arifki, Jakarta, dikutip Rabu (21/9/2023).
Saat menjabat Gubernur Jateng, kata Arifki, angka kemiskinan memang turun. Tapi, kecil sekali. Pada 23 Agustus 2013, Ganjar resmi menjabat Gubernur Jateng. Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2013, menyebut, jumlah warga miskin di Jateng sebanyak 4,733 juta orang.
Atau setara 14,56 persen dari total warga Jateng. Selanjutnya pada September 2013, turun sedikit menjadi 14,44 persen.
Ketika Ganjar menyelesaikan periode pertama pada 2018, jumlah warga duafa di Jateng masih di atas 4 juta jiwa. Atau setara 13,01 persen. Artinya, tak banyak terjadi penurunan kemiskinan di 5 tahun pemerintahan Ganjar.
Selanjutnya, Ganjar terpilih kembali memimpin Jateng. Di periode kedua Ganjar yang berakhir 5 September 2023, angka kemiskinan mencapai 10,77 persen. Atau setara 3,79 juta warga Jateng masih hidup miskin. Artinya, selama 10 tahun berkuasa, Ganjar hanya mampu menurunkan angka kemiskinan 3,79 persen saja.
Dengan kata lain, jumlah warga miskin di Jateng, berkurang hanya 943 ribu orang. "Isu kemiskinan di Jateng ini, bisa memengaruhi tingkat elektabilitas Ganjar yang sudah diusung menjadi calon presiden oleh PDI Perjuangan," paparnya.
Dalam acara Mata Najwa on Stage bertajuk Tiga Bacapres Bicara Gagasan yang digelar di kampus UGM, Yogyakarta, Selasa malam (19/9/2023), Ganjar penuh percaya diri (pede), menyebut target pemberantasan kemiskinan ekstrem nol persen.
Dalam kesempatan ini, Ganjar menjabarkan tujuh strategis yang bakal dilakukan untuk mewujudkan impian itu. "Membangun SDM produktif. Stablisasi harga pokok yang mesti kita lakukan. Dan kemiskinan mesti dihapus, setidaknya yang ekstrem mesti nol. Kerjaan sudah dimulai," ujar Ganjar.
Selain itu, Ganjar menyebut strategi yang mesti dilakukan adalah memperkuat jaring pengaman sosial. Lalu, hilirisasi menuju industri kelas dunia. "Tingkatkan nilai tambah infrastruktur yang hari ini sudah dibangun pemerintah sebagai fondasi yang kuat," kata Ganjar.
Sumber: inilah
Foto: Ganjar Pranowo di Mata Najwa on Stage bertajuk Tiga Bacapres Bicara Gagasan yang digelar di kampus UGM, Yogyakarta, Selasa malam (19/9/2023), (Foto: Antara).