Jika berujung sebagai Cawapres Prabowo Subianto, PDI Perjuangan lebih baik mengusung Puan Maharani ketimbang Ganjar Pranowo yang sudah gagal meraih simpati publik.
Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, berpendapat, wacana Ganjar dijadikan Bacawapres Prabowo merupakan bentuk kegagalan mantan gubernur Jateng itu meraih simpati publik.
Terlebih Ganjar blunder dan tidak menuai simpati saat adu gagasan di dua kampus terkemuka, Universitas Indonesia (UI) dan di Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Maka wajar bila Ganjar diisukan hanya dijadikan Bacawapres Prabowo. Bahkan sangat wajar bila Ganjar harus dievaluasi, dan diganti yang lebih mampu meraih simpati, misalnya Puan Maharani," kata Saiful, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (24/9).
Akademisi Universitas Sahid Jakarta itu juga menilai, masih sangat mungkin bagi PDIP melakukan evaluasi terhadap pencapresan Ganjar.
"Dalam beberapa bulan ini dia telah diberi kesempatan, tapi belum menunjukkan hasil signifikan, termasuk penilaian publik terhadap pernyataan-pernyataan yang justru blunder dan mendapat respon buruk dari publik," pungkas Saiful.
Sumber: rmol
Foto: Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia, Saiful Anam/Ist