KACAU! Bisnis 2 Menteri Kabinet Jokowi 'Diduga' Jadi Faktor Utama Penggusuran Pemukiman Warga di Pulau Rempang -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

KACAU! Bisnis 2 Menteri Kabinet Jokowi 'Diduga' Jadi Faktor Utama Penggusuran Pemukiman Warga di Pulau Rempang

Selasa, 19 September 2023 | September 19, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-09-19T01:47:22Z

Dua Menteri Kabinet Presiden Joko Widodo yakni, Luhut Binsar Panjaitan dan Erick Thohir, disebut menjadi dalang dari penggusuran pemukiman warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Kisruh mengenai penggusuran pemukiman warga Rempang, Batam, hingga kini terus berlanjut bahkan semakin memanas.

Aksi pengusuran pemukiman warga yang dilakukan pemerintah tersebut, membuat Gigin Praginanto, Pengamat Kebijakan Publik turut angkat suara.

Gigin Praginanto menyebut, penggusuran pemukiman warga Pulau Rempang, Batam, didalangi dua aktor menteri kabinet Joko Widodo.

Ya, hal itu disampaikan Gigin Praginanto dikutip dari akun tiktok pribadinya. Dalam unggahan videonya itu, Gigin Praginanto tentang penggusuran di Batam, Rempang.

Unggahan video berdurasi lebih dari 3 menit tersebut dikatakan, penggusauran pemukiman warga Rempang diduga terdapat jejak bisnis dari dua menteri kabinet Jokowi.

"Ternyata ada jejak bisnis dari Menteri BUMN Erick Thohir dan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di Pemukiman Tua Melayu, Kepulauan Rempang," sebut Gigin Praginanto.

Menurut Gigin Praginanto, jejak bisnis inilah yang menjadi alasan utama pemerintah begitu All Out menggusutr pemukiman warga Rempang, Batam.

"Jejak bisnis inilah yang membuat pemerintah betul-betul All Out untuk melakukan penggusuran," beber Gigin Praginanto.

Diakui Gigin Praginanto, nyali masyarakat Rempang begitu besar untuk mempertahankan haknya.

Sekalipun, pihak keamanan pemerintah terus melakukan pemaksaaan untuk menggusur wilayah tersebut.

"Bahkan, Panglima TNI pun ikut turut tangan. Namun nyali masyarakat sangat besar untuk mempertahankan haknya," kata Gigin Praginanto.

Dijelaskan Gigin Praginanto, pokok permasalahan yang terjadi yakni, tentang proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga surya di perairan Pulai Batam.

"Pembangunan akan dimulai pada 2024," ujarnya.

Proyek tersebut sesuai dengan perjanjian pemerintah Indonesia dan Singapura. Dalam perjanjian itu, Indonesia akan memberikan seluruh produksi listrik PLTS akan diekspor ke Singapura.

"Sesuai perjanjian seluruh produksi listrik PLTS akan diekspor ke Singapura," ungkapnya. *

Sumber: sumeks
Foto: Gigin Praginanto/Net
×
Berita Terbaru Update
close