Kaesang Pangarep resmi menjadi Ketua Umum Partai Solidaritasi Indonesia (PSI). Kehadirannya diyakini para kader mampu membuat partai berlogo bunga mawar itu mendapat kursi parlemen di 2024.
Meski sudah dinahkodai oleh putra bungsu Presiden Jokowi, hal itu dinilai tak mampu mendongkrak elektabilitas PSI di Pemilu 2024. Sebab, basis pendukung PSI dinilai tak jelas.
“Menurut saya basis sosialnya (PSI) gak jelas kalau dia menggaet millenial, karena berdasarkan data itu kaum millenial gak ada pengelompokkan politiknya,” kata Pengamat Politik dari Universintas Islam 45 (Unisma) Bekasi, Adi Susila kepada SuaraBekaci.id, Selasa (26/9).
“Kaum millenial itu rata-rata senengnya di musik, olahraga, game, tidak ada yang pengelompokkan alur politik,” lanjut Adi.
Apalagi kata Adi, pilihan politik anak muda cenderung mengikuti pilihan orang tuanya. Sehingga, kemungkinan besar jalan PSI menerobos Pemilu 2024 tetap dirasa sulit.
“Mungkin yang digaet PSI ini yang sering voters atau yang belum punya pilihan dan menurut saya itu jumlahnya ga terlalu banyak. (Suara pemilih PSI) kecil menurut saya, mungkin belum bisa nembus parlemen, berat itu,” ucapnya.
Khususnya di wilayah Bekasi, Adi juga meyakini bahwa kehadiran Kaesang tetap tidak mampu membuat PSI mengimbangi partai-partai lama.
“Apalagi di Kabupaten (Bekasi) yang dapilnya banyak, ya itu partai-partai pendatang susah. Nanti di semua dapil dihabisin sama partai-partai lama,” tandasnya.
Sumber: suara
Foto: Ketua umum baru Partai Solidaritas Indonesia, Kaesang Pangarep memberikan pidato politiknya pada acara Kopdarnas Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]