Negara China diduga sebagai pengendali tata kelola negara Indonesia di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). China bisa leluasa mengirimkan TKA-nya ke Indonesia.
“Tata kelola negara masuk dalam radar satelit kekuatan China. Negara Tirai Bambu sebagai penjajah gaya baru makin gila dan leluasa menguasai sumber daya alam, mengendalikan dan menguasai penguasa / pejabat di semua lini, sebagai operatornya,” kata Koordinator Kajian Politik Merah Putih Sutoyo Abadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (22/9/2023).
Sutoyo mengatakan, RRC akan memperkuat kekuatan taipan etnis Cina di Indonesia. Akan memindahkan warga Cina ke Indonesia dengan dalih sebagai TKA di semua wilayah Nusantara, di-backup aparat keamanan yang sudah di beli dan harus bekerja dalam kendalinya.
Rentetan strategi taktisnya dengan dalih penguatan ekonomi dan lapangan kerja, area investasi akan di perluas dan di perkuat, dengan akan di bangun dan di ciptakan kawasan eksklusif ( semacam benteng ) dengan regulasi dan aturan tersendiri bagi warga Tionghoa atau Cina
“Ekspansi investasinya dengan dalih kebutuhan tenaga kerja ahli di datangkan TKA China besar besaran, terutama untuk kawasan Kalimantan, Maluku, Sulawesi, Papua, dan daerah lain yang memiliki pelabuhan besar,” ungkapnya.
Kalau kekuatan ini sudah nyaman relatif terkuasai dan terkendali dengan stabil, untuk keamanan jangka panjang RRC dipastikan akan membangun pangkalan militer, dengan alibi melindungi investasi, keselamatan dan keamanan TKA China. Karena dalam strategi China begitu warga China keluar dari negaranya untuk selamanya tidak bisa kembali atau pulang kenegaranya.
Strategi pengendalian strategis, IKN dipastikan akan menjadi prioritas wilayah yang harus dikuasai , karena jantung negara ada pada Ibu Kota. Harus dikuasai fisik ( tanah , gedung dan fasilitas lainnya ) . Ketika itulah Indonesia sudah sempurna menjadi satelit RRC.
“Aksi soft agresor , kunci akses strategis negara ( ekonomi, politik dan pertahanan), amandemen UUD dan BBM perbaiki semua UU semua wajib berhaluan pro-RRC dan jaring jaring komunis,” paparnya.
Saat itu RRC sudah kuasai penuh Indonesia, menjadi koloni tanpa perlu perang. Rencana strategi diatas sudah terjadi ketika RRC menganeksasi Tibet dan Uighur
“Kalau Semua rencana sudah sejalan sesuai rencana RRC, saat itu Indonesia sudah ambruk, runtuh dan bubar. Sering terdengar beberapa analis politik itu akan terjadi pada tahun 2030. Itu terjadi akibat presiden terjebak politik bunuh diri, selama ini berjalan mulus dan sempurna menuju jurang,” pungkasnya.
Sumber: suaranasional
Foto: Xi Jinping dan Jokowi (IST)