Habib Rizieq Shihab (HRS) ikut buka suara terkait hal yang menimpa Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau yang kini semakin memanas karena kisruhnya aparat dan warga.
Habib Rizieq memberikan contoh tentang cara Rasalullah SAW memimpin. Ia juga membeberkan pandangannya dengan disertai merujuk Al Qur'an Surat Al Imran.
“Mau gusur rakyat? Boleh, eggak apa-apa digusur tapi ajak musyawarah. Di mana mau dipindahkannya, berapa ganti untungnya, sampe si rakyat ridho, mereka ridho, pemerintah senang, baru jalankan penggusuran,” kata HRS mengutip dari kanal YouTube Qolbu Aswaja pada Senin (25/9/2023).
“Kalau mau menggusur rakyat boleh, kalau ada kepentingan yang lebih besar silahkan gusur, tapi wajib ajak mereka musyawarah, tanyakan kepada mereka maunya bagaimana, enggak boleh mereka dizalimi, ditindas, diperlakukan tak adil, apalagi sampe ditangkepin,” lanjutnya.
Habib Rizieq menyebut apa yang terjadi kini di Pulau Renpang adalah contoh sikap pemimpin yang buruk karena menimbulkan gesekan antar pihak.
“Jangankan kita bicara syariat Islam, jangankan bicara Alquran dan sunnah, kita bicara Undang-Undang yang berlaku di Indonesia saja menyebutkan tidak boleh ada orang yang dipaksa pindah."
“Artinya apa? Kalau ada pihak yang melakukan pemindahan penduduk secara paksa, dia melanggar Undang-Undang,” jelasnya.
Ia juga turut memberikan bukti tentang keputusan Wali Koga Batam yang menjamin warga Pulau Rempang sebagai cagar budaya lantaran memiliki historis tinggi.
"Semua nama desa yang ditulis di sini dinyatakan dilindungi, budayanya tidak boleh diubah, tidak boleh diganggu, ini Keputusan Walikota Batam tahun 2004," ungkap Habib Rizieq.
Habib Rizieq juga menyinggung tentang sejarah berdirinya pemukiman warga di Pulau Rempang khususnya di Perkampungan Tua.
Ia menyebut, masyarakat sudah ada di Pulau Rempat sejak 1720-an atas perintah raja sekaligus sastrawan Melayu Raja Ali Haji.
“Ali Haji memerintahkan rakyat tinggal di sana sebagai benteng agar tidak ada kapal asing yang masuk,” ungkapnya.
Habib Rizieq juga menceritakan tentang kejadian 1780 yang di mana Belanda mencoba masuk ke kawasan tersebut. Hal itu pun membuat terjadinya perlawanan antara pasukan Belanda dengan warga Rempang.
"Mereka adalah kakek moyangnya warga Rempang, terus sekarang anak cucunya mau diusir? Terus mau dikasih ke Tomi Winata? Siapa dia? Mentang-mentang banyak duitnya, mentang-mentang banyak hartanya terus mau jadi jagoan di negeri ini, dibeli semua pejabat untuk diadu dengan rakyat, kurang ajar," tegas Rizieq.
Sumber: tvonenews
Foto: Habib Rizieq Shihab/Net