Kisah Karomah Langka Mbah Hafid Nogosari, Tahu Kematian Adiknya yang Hendak Berhaji -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kisah Karomah Langka Mbah Hafid Nogosari, Tahu Kematian Adiknya yang Hendak Berhaji

Senin, 25 September 2023 | September 25, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-09-25T03:11:03Z

Banyak karomah yang dianugerahkan kepada wali-wali Allah. Karomah ini merupakan keistimewaan yang diberikan oleh Allah kepada para aulianya.

Melalui karomah ini, keyakinan orang awam dan kepercayaannya terhadap Allah akan makin tinggi. Sebab, seringkali karomah berupa sesuatu yang secara nalar muskil terjadi.

Hanya karena kekuasaan dan kehendak Allah-lah terjadi karomah, seperti yang diperlihatkan oleh para wali.

Karomah yang dimiliki oleh wali itu terkadang tidak hanya tampak ketika hidup saja. Tetapi setelah wafat, karomah waliyullah masih bisa dirasakan.

Salah satu ulama yang dikenal banyak memiliki karomah adalah, KH Ahmad Hafidudin bin Usman Basyaiban atau Mbah Hafid Nogosari. Selain alim, Mbah Hafid juga dikenal keramat.

Kisah Pecah Tangisnya Dipamiti Adiknya Berangkat Haji

Salah satu karomah yang diketahui masyarakat adalah dia menangis sejadinya saat dipamiti adiknya berangkat haji.

Mengutip laduni.id, suatu hari sekitar tahun 1975 Mbah Hafid kedatangan tamu istimewa dari Brongkal Malang, yang tidak lain adalah adik kandungnya sendiri yang bernama KH Muhammad Kholil bin Usman (Mbah Kholil Brongkal) yang rencana mau pamitan kepada sang kakak untuk menunaikan ibadah Haji.

Belum sempat Kiai Kholil masuk rumah tiba-tiba Mbah Hafid sudah keluar untuk menyambut sang adik langsung menciuminya dan memeluknya begitu lama sambil beliau menangis, dengan suara gemetar Mbah Hafid mengucapkan.

"Waktunya sudah tiba, waktunya sudah tiba,".

Ternyata sang adik tercinta di panggil oleh Allah dan di makamkan di Makkah.

Sering Dikunjungi Rasulullah

Menurut beberapa sumber yang bisa dipercaya salah satu kekeramatan Mbah Hafid yang luar biasa yang Allah anugerahkan bahwasannya beliau sering dirawuhi (dikunjungi) Rasulullah secara yaqdloh atau secara sadar.

Kejadian ini sering terjadi kepada orang-orang yang sudah menjadi pilihan Allah, yang memiliki tingkat mahabbah billah serta mahabbah birrasul yang tinggi.

Selain itu, ada suatu kisah yang menarik, suatu hari Pak Sholeh sowan kepada Mbah Kiai Khotib Abdul Karim Curah Kates- Ajung Jember yang juga terkenal kekeramatannya. Banyak yang mengatakan jika Mbah Khotib adalah seorang waliyullah.

“Namamu siapa dan dari mana?," tanya Kiai Khotib.

“Nama saya Sholeh dari Nogosari Kiai,” jawab sang tamu.

Kamu beruntung tinggal di Nogosari, di situ ada wali agung yang masih hidup dan kedudukanya lebih tinggi dari saya, Mbah Hafid itu adalah Wali Qutub.

Begitu kata Mbah Khotib kepada Pak sholeh.

Ucapan beliau yang terkenal dan di ketahui banyak orang, bahwasanya beliau Mbah Hafid pernah berkata “Saya mengetahui jumlah para wali-wali Allah di dunia ini, lokasi atau tempat dimana mereka tinggal, saya mengetahui mereka semua tetapi mereka tidak mengetahui saya”.

Melihat Tulisan Besar di Langit
Kekeramatan lainnya ialah, suatu ketika Mbah Kiai Hafid di depan rumah beliau, tiba-tiba Mbah Hafid berteriak-teriak memanggil, "Wahyu...... Wahyu.... kamu segera ke sini,".

Wahyu adalah khadam sekaligus santrinya Mbah Kiai Hafid

“Ada apa Mbah Kiai?", tanya Wahyu

“Sebentar lagi akan ada peristiwa besar, aku melihat di langit ada tulisan besar Lailaha illa Allah Muhammadurasulullah, yang arahnya dari pasuruan tepatnya di lokasinya KH Hamid Pasuruan, dan aku juga punya tulisan itu berada atasku,” jawab Mbah Kiai Hafid. Wallahu a'lam

Sumber: liputan6
Foto: Mbah Hafid Nogosari (laduni.id)
×
Berita Terbaru Update
close