Malaysia melarang peredaran komik 'When I Was a Kid 3'. Dalam komik karangan penulis Malaysia digambarkan seorang WNI yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) disebut monyet oleh majikannya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri lalu Muhammad Iqbal pada konferensi pers rutin Kemlu pada Jumat (29/9) mengatakan, komik tersebut tidak edukatif.
"Yang jelas kebetulan bahasa yang disampaikan adalah monyet untuk tenaga kerja kita," kata Iqbal.
"Terlepas bahwa itu adalah orang Indonesia yang disebutkan, itu adalah seorang ayah mengajarkan anaknya dan menyebut pekerja manusia dengan monyet, itu dari perspektif edukasi itu sangat tidak edukatif dan human degrading [merendahkan martabat manusia]," sambung dia.
Komik When I was a Kid 3 dilarang beredar di Malaysia. Foto: Dok. Istimewa |
Pada saat bersamaan Iqbal menyatakan Pemerintah RI mengapresiasi langkah Malaysia melarang peredaran komik tersebut.
Komik karangan Cheeming Boey merupakan cerita bergambar tentang masa kecilnya. Dalam 'When I Was a Kid' edisi 3 bab berjudul ‘Coconuts II’, Cheeming bercerita saat dia pernah dipanggil ayahnya untuk melihat seekor monyet. Namun alih-alih melihat seekor monyet ia justru melihat seorang ART wanita asal Indonesia yang bekerja di rumahnya.
Pekerja migran Indonesia (PMI) itu diceritakan disebut "monyet" karena keahliannya memanjat pohon kelapa.
Peredaran komik ini mendapat kecaman dari masyarakat Indonesia. Aksi unjuk rasa pernah dilakukan di depan Kedubes Malaysia di Jakarta 26 Juni 2023 lalu. Hingga akhirnya pemerintah malaysia juga memutuskan untuk melarang peredaran komik itu pada pekan ini.
Berikut cerita di komik yang diprotes itu:
Pernyataan Boey
Cheeming Boey (45) adalah animator-seniman-penulis kelahiran Malaysia yang saat ini menetap di Amerika Serikat.
Dalam pernyataan tertulis, Boey menyatakan, komiknya telah disalahpahami sehingga dilarang di Malaysia. Dia justru merasa takjub atas kemampuan ART itu karena mampu memanjat pohon kelapa dengan sangat cepat.
Dalam komik tersebut, Boey menceritakan, dia kemudian ingin membuat ayahnya bangga dengan bisa memanjat seperti ART perempuan itu. Namun, saat malam-malam dia mencoba memanjat pohon kelapa, dia tidak mampu melakukannya.
Komik When I Was a Kid mulai ditulis Boey tahun 2012 dan menjadi best seller. Komik edisi 3 yang diprotes masyarakat Indonesia terbit pada 2014 atau sekitar 10 tahun lalu. Saat ini When I Was a Kid sudah memasuki edisi 5. Boey menulis serial komik itu antara lain untuk memberi pemahaman masyarakat Barat yang mengira Malaysia adalah bagian dari China.
Sumber: kumparan
Foto: Komik Malaysia 'When I Was a Kid 3'/Net