Mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang kini menjadi bacapres PDIP kerap bikin pernyataan kontroversial.
Alhasil, hal tersebut dianggap blunder yang merugikan bagi Ganjar sendiri dan PDIP.
Sebab, pernyataannya itu tak berdampak positif bagi eletabilitas Ganjar sendiri maupun PDIP.
Selama ini, Ganjar memang dikenal sedikit sombong dan suka asal ngomong.
Melihat perilaku Ganjar Pranowo yang tak bagus itu, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan pencatatan pada Juli 2023 lalu.
Saat itu, tercatat ada empat blunder yang dilakukan Ganjar.
Menurut peneliti LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas, Ganjar harus segera mengubah perilakunya yang suka blunder.
Berikut ini blunder yang pernah dilakukan Ganjar Pranowo menurut LSI Denny JA:
Pertama, saat podcast bersama Deddy Corbuzier, Ganjar mengaku hobi menonton video porno.
Menurut Hanggoro, akibat pernyataan itu, sebanyak 86,1 persen responden menilai perilaku seorang capres tak pantas jika suka menonton video porno.
Kedua, Ganjar menyatakan kalau capres PDIP adalah petugas partai.
Hal ini berdampak negatif bagi elektabilitas dirinya dan PDIP.
Hingga saat ini pun Ganjar kerap diserang lawan politik dengan sebutan petugas partai.
Menurut survei LSI Denny JA, hal itu mempengaruhi responden, 69,9 persen menyatakan tak setuju jika presiden dianggap sebagai petugas partai.
Ketiga, ketika Ganjar menyatakan ketidaksetujuannya kehadiran Timnas Israel dalam Piala Dunia U20 di Indonesia.
Akibat pernyataan itu, Ganjar dianggap sebagai sosok yang berperan dalam pembatalan ajang olahraga bergengsi itu di Indonesia.
Keempat, ketika Ganjar menghubungi PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono terkait keluhan warga di Jakarta Utara.
Setelah peristiwa itu, dalam jajak pendapat yang dilakukan LSI Denny JA, 74,7 persen responden menyatakan tindakan Ganjer tersebut tidak pantas.
Sebab, posisi Ganjar dan Heru Budi Hartono sederajat, namun dia berani menelepon dan terkesan memerintah.
Ganjar Pranowo dalam acara Mata Najwa On State di Graha Saba UGM, Selasa (19/9/2023).
Ganjar Pranowo dalam acara Mata Najwa On State di Graha Saba UGM, Selasa (19/9/2023). (istimewa)
Blunder terakhir yang heboh saat ini adalah ketika Ganjar mengungkapkan 10 lulusan terbaik dari suatu perguruan tinggi bukan berprofesi sebagai MC atau jurnalis.
Pernyataan itu dilontarkan Ganjar saat tampil di acara Mata Najwa di Kampus UGM, Selasa (19/9/2023).
Awalnya Ganjar mengatakan bahwa 10 lulusan terbaik dari suatu perguruan tinggi bukan berprofesi sebagai master of ceremony (MC) atau jurnalis.
Ganjar mengatakan itu saat berbicara tentang penyerapan tenaga kerja.
Dia kemudian menyinggung soal lulusan terbaik dari perguruan tinggi.
Menurutnya, 10 besar lulusan terbaik dari suatu kampus akan menjadi dosen bukan MC atau jurnalis.
"Mbak, 10 besar lulusan terbaik itu jadi dosen, iya dong masak' jadi MC?" kata Ganjar kepada Najwa Shihab.
Pernyataan Ganjar langsung direspons Najwa.
“Siapa Mas MC? Saya jurnalis bukan MC," bantah Najwa.
Kemudian, Ganjar membalas. “Bukan ya? Jurnalis lah kalau begitu.”
Lalu, Najwa tampak agak protes.
"Dan jurnalis adalah profesi yang membanggakan loh, Mas," timpal Najwa.
Audiens langsung bersorak mendengar tanggapan Najwa.
"Oh iya, maksud saya kalau Mbak, lulusan 10 terbaik. Kalau kemudian lulusan terbaik, kan sebuah harapan bahwa dia kembali ke kampus kemudian mengajarkan ilmunya. Itu aja sebenarnya," ujar Ganjar.
Seperti diketahui, Ganjar hadir di Grha Sabha Prama UGM, Yogyakarta untuk menyampaikan gagasan sebagai bakal capres pada Pilpres 2024.
Ganjar tampil setelah sebelumnya bacapres Anies Baswedan tampil.
Ganjar membahas agenda yang akan dilakukannya jika terpilih menjadi presiden, seperti agenda penegakan hukum, pendidikan dan kesehatan, ekonomi digital, kebebasan berpendapat, dan tenaga kerja.
Saat berbicara tentang tenaga kerja yang menganggur, baik lulusan SMK, SMA dan perguruan tinggi, Ganjar menegaskan harus ada link and match antara dunia pendidikan dan sektor tenaga kerja, agar seluruh lulusan sekolah maupun perguruan tinggi terserap.
Pernyataan Ganjar yang dianggap blunder ini ramai diperbincangkan di media sosial Twitter (X).
Bahkan kata 'blunder' sempat menjadi trending topic, Selasa malam.
Sejumla netizen menampilkan potongan video pernyataan Ganjar yang dianggap blunder karena merendahkan profesi MC dan jurnalis.
Hal ini juga di sorot oleh Sosiolog sekaligus mantan Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar.
Lewat akun Twitternya @musniumar, ia menceritakan bagaimana blunder Ganjar Pranowo di acara Mata Najwa tersebut.
"Blunder GP di Mata Najwa menjadi trending topic in Indonesia di X (Twitter). Yg membuat blunder disebabkan dialog Najwa Shihab (NS) dgn Ganjar Pranowo (GP)," kata Musni Umar.
Ia kemudian menuliskan rincian dialog pernyataan Ganjar Pranowo yang disebutnya GP dan Najwa Shihab yang disebutnya NS.
"GP: Sepuluh besar lulusan terbaik itu jadi dosen, iya dong masa' jd MC? NS: Siapa mas MC? Saya Jurnalis, bukan MC ! GP: bukan..bukan..jurnalis lah kalau begitu. NS: dan jurnalis profesi membanggakan lho mas" tulis Musni Umar.
"Dialog ini menjadi gemuruh dan bahan ketawaan mhs UGM, sehingga ramai menulis di X kata blunder. Maka jadilah kata blunder trending topic in Indonesia di X (Twitter)," ujar Musni Umar.
Sumber: tribunnews
Foto: Bakal calon presiden (capres) dari PDIP Ganjar Pranowo dinilai melakukan blunder saat berbicara di kampus Universitas Gajah Mada (UGM), Selasa (19/9/2023) malam. Dia merendahkan profesi jurnalis dan MC (master of ceremony) saat berbincang dengan Najwa Shihab di program Mata Najwa on Stage Yogyakarta bertajuk 3 Bacapres Bicara Gagasan/Istimewa/ YouTube Najwa Shihab