Buya Hamka merupakan sosok pria religius yang menjadi kekejaman Soekarno di masa pemerintahannya.
Dikabarkan bahwa Buya Hamka pernah ditangkap dan dipenjara selama 2 tahun 4 bulan tanpa peradilan atas perintah Soekarno.
Alasan penangkapannya pun cukup tak masuk akal. Soekarno menuduh Buya Hamka ingin membunuhnya. Tuduhan lainnya adalah bahwa Buya ingin menjual Indonesia ke Malaysia.
Padahal, tidak ada bukti yang kuat atas tuduhan tersebut. Namun, Bung Karno tetap menjebloskan pria asal Sumatera Barat tersebut ke dalam penjara.
Dikutip Hops.ID dari akun TikTok @choachaddie.official pada Kamis, 28 September 2023, Ustaz Abdul Somad turut menceritakan apa yang terjadi kepada Buya Hamka.
UAS mengatakan bahwa menurut buku yang ia baca, Buya pernah ingin menyayat nadinya dengan silet karena dianggap pengkhianat.
"Buya Hamka dimasukkan ke dalam penjara, naik tapak kaki sepatu ke atas meja, ditunjuk dengan telunjuk hina. Hey Hamka pengkhianat negara mau menjual NKRI ke Malaysia," kata UAS.
"Sampai terlintas di hati Buya Hamka nampaknya pisau silet di tepi penjara. Hamka ambil pisau silet itu potong aja ke tanganmu, tak ada gunanya kau hidup. Di Maninjau kau bergelar datuk, di Masjid Al-Azhar kau bergelar doktor," imbuhnya.
Tahun berganti, rezim Soekarno runtuh. Buya Hamka bebas dari penjara dan kembali menikmati hidupnya.
Namun, tiba-tiba ada seseorang membawa surat yang isinya merupakan sebuah permintaan dari Soekarno bahwa jika dirinya meninggal, Buya Hamka yang menjadi imam shalat jenazahnya.
Lantas, bagaimana jawaban sang doktor? Tentu saja, ia langsung bergegas menuju tempat persemayaman Bung Karno dan menerima permintaannya.
Sontak saja, keputusannya tersebut menjadi pertanyaan di kalangan orang-orang. Mereka merasa terkejut dan terheran-heran mengapa Buya masih mau menjadi imam shalat Soekarno padahal pernah menyiksanya.
Namun, jawaban Buya justru mengejutkan. Ia menganggap bahwa Bung Karno adalah seorang muslim sehingga wajib untuk disholatkan.
"Yang jelas, dia tetap seorang muslim hingga ajalnya. Kita wajib menyolatkan jenazahnya dengan baik. Saya tidak pernah dendam karena itu dosa," ucap Buya Hamka.
Itulah kemuliaan hati dari seorang doktor dan ahli agama Buya Hamka. Dia tidak dendam sedikitpun pada sosok teman yang telah menyakiti hatinya.
Ya, Soekarno dan Buya Hamka dulunya merupakan teman baik yang sama-sama memperjuangkan kemerdekaan. Namun, hanya karena kekuasaan, pertemanan mereka harus dinodai dengan pengkhianatan. ***
Sumber: hops
Foto: Jawaban Buya Hamka saat diminta menyalatkan jenazah Soekarno meski disiksa dalam penjara (Kolase foto Instagram @membacasoekarno dan @prof.dr.hamka)